GUNUNGKIDUL – Tulisan Tingkok kuno yang terdapat pada dongklak jati milik Supraptoyo (67) warga Dusun Mrico, Ngestirejo, Tanjungsari berarti tentang keabadian.
Supraptoyo mengatakan, setelah anaknya, Lusius menemukan tulisan Tiongkok kuno pada dongklak yang ditemukan di belakang rumah pada 1 November lalu. Supraptoyo kemudian berinisiatif untuk menanyakan arti tulisan tersebut di sebuah klenteng di Madiun, Jawa Timur.
“Tulisan itu disalin di kertas, kemudian oleh anak saya (Lusius) dibawa ke sebuah klenteng untuk ditanyakan kepada tokoh Tionghoa di Madiun, Jawa Timur,” katanya kepada wartawan, Jum’at (15/11/2014).
Wella Ardianti (21) mengatakan, setelah ditanyakan kepada tokoh Tionghoa, tulisan tiongkok kuno yang terdapat pada dongklak jati milik Supraptoyo berarti tentang keabadian. Hanya saja tokoh Tionghoa tersebut enggan mengartikan seluruh tulisan tiongkok kuno tersebut.
“Alasannya karena tulisan itu berarti keabadian. Setiap tulisan ada yang berarti gunung, manusia dan tahun. Kata tokoh Tionghoa dongklak kayu jati ini sangat jarang ditemukan,” tambah putri Supraptoyo berparas cantik ini. (dit)
Redaktur: Azwar Anas