YOGYAKARTA – Dua gunung di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (JATENG) yang biasa digunakan para aktivis pecinta alam untuk menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) setiap 17 Agustus, dipastikan sepi dalam peringatatan HUT RI ke 69 kali ini.
Kedua gunung tersebut adalah Gunung Slamet dan Gunung Merapi. Sebab, kedua puncak gunung tersebut masih berbahaya untuk diunjungi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Subandriyo mengatakan, saat ini status Gunung Merapi masih normal aktif.
Namun dia mengimbau agar para pendaki yang akan melakukan peringatan HUT Kemerdekaan RI tidak ke puncak Gunung Merapi.
“Maksimal di titik Pasar Bubrah atau sekitar 200 meter dari puncak Merapi, demi keamanan,” katanya, Sabtu (16/08/ 2014)
Menurutnya akan sangat berbahaya jika para pendaki gunung melakukan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 69 di puncak merapi karena bebatuan yang ada di puncak rawan longsor.
Terpisah, menurut Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono, Gunung Slamet di wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, mengalami perubahan sifat aktivitas, sehingga tidak bisa didekati dalam radius tertentu.
Namun menurutnya, hal itu dinilai gejala wajar dan bagaian sifat gunung api.
“Meskipun suara dentuman dan gemuruh masih ada, dan sering terdengar dibanding aktivitas yang lalu, radius bahaya “Siaga” Gunung Slamet tetap dalam radius empat kilometer dari puncak,” ungkapnya saat dihubngi wartawan, Sabtu (16/08/2014).
Dikatakan Surono, perubahan sifat yang sama juga terjadi pada Gunung Merapi di perbatasan DIY-JATENG. Menurut dia, Merapi sebelum 2010 sifatnya selalu tumbuh kubah lava. (bom/kontributor)
Redaktur: Tarnowo