Pemkab Gunungkidul Gelar Pasar Murah di Girisubo untuk Kendalikan Inflasi Jelang Nataru 2025

Warga Girisubo Antusias Serbu Pasar Murah, Harga Bahan Pokok Turun Jelang Natal dan Tahun Baru
Warga Girisubo Antusias Serbu Pasar Murah, Harga Bahan Pokok Turun Jelang Natal dan Tahun Baru

Gunungkidul – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Perdagangan kembali menggelar kegiatan Pasar Murah sebagai langkah nyata pengendalian inflasi daerah. Kegiatan tersebut berlangsung di Komplek Rest Area Swanayasa, Kalurahan Nglindur, Kapanewon Girisubo, Rabu (5/11/2025), dan diikuti sekitar 300 warga masyarakat setempat.

Pasar murah ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Perdagangan Gunungkidul dengan PT Rajawali Nusindo Cabang Yogyakarta, yang juga merupakan mitra dari Bulog. Pemerintah menyediakan total 2 ton bahan pokok dengan rincian: 1.000 liter minyak goreng, 500 kilogram beras premium, 400 kilogram gula pasir, dan 100 kilogram tepung terigu.

Menurut Eko Susilo, Kepala Seksi Promosi dan Pengembangan Usaha Dinas Perdagangan Gunungkidul, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kestabilan harga sekaligus membantu masyarakat menghadapi potensi kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang akhir tahun.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah dan peningkatan daya beli masyarakat. Kami berharap pasar murah ini dapat meringankan beban warga sekaligus menumbuhkan perekonomian di wilayah Girisubo,” ujar Eko.

Sementara itu, perwakilan dari PT Rajawali Nusindo Cabang Yogyakarta, Kristanto, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut juga menjadi bentuk dukungan BUMN terhadap penguatan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, seperti gula Rp15.000 per kilogram, minyak goreng Sunco dua liter Rp36.000, beras premium lima kilogram Rp63.000, dan tepung Rp5.500 per kilogram. Harga ini sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah daerah,” terangnya.

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memberikan subsidi Rp3.500 per kilogram untuk setiap komoditas bahan pokok menggunakan anggaran APBD tahun 2025, sebagai bentuk intervensi langsung terhadap harga pasar.

Sementara itu, Panewu Girisubo, Haryanto, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan pasar murah di wilayahnya. Menurutnya, kegiatan semacam ini sangat bermanfaat bagi masyarakat pesisir selatan Gunungkidul yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian, nelayan, dan buruh harian.

“Kondisi wilayah Girisubo saat ini masih cukup rentan secara ekonomi. Banyak warga yang penghasilannya bergantung pada cuaca dan hasil panen. Adanya pasar murah seperti ini sangat membantu mereka, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru, saat harga-harga biasanya naik,” kata Haryanto.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau, tetapi juga menjadi sarana mempererat hubungan antara pemerintah, pelaku usaha, dan warga.

“Kami berharap kegiatan pasar murah bisa digelar lebih sering di wilayah selatan, karena dampaknya langsung terasa bagi masyarakat bawah,” tuturnya. (EdPol#72)

54 / 100 Skor SEO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com