GUNUNGKIDUL – Puluhan pemilik motor balap liar yang diamankan polisi, Minggu (08/12/2013) dini hari mendapatkan dibina supaya tidak mengulangi berbuatannya lagi. Selain dibina, polisi juga meminta motor yang tidak standart untuk melengkapi baru boleh dibawa pulang.
Kapolres Gunungkidul, AKBP Faried Zulkarnaen Sik mengatakan, sebagian besar remaja yang diamankan masih berstatus sebagai pelajar. Bahkan ada yang belum mempunyai SIM. Untuk itu mereka diberikan pembinaan supaya tidak memakai jalan raya sebagai ajang balap liar.
“Supaya juga mendapat pengertian keluarga, kami juga meminta kepada orangtua remaja yang diamankan datang ke Polres,” kata Faried siang tadi.
Sepeda motor boleh dibawa pulang,kata Faried, dengan syarat melengkapi kelengkapan kendaraan mulai dari ban, knalpot, lampu dan plat yang tidak standar.
“Untuk ban yang berukuran kecil dan knalpot blombongan kami sita supaya tidak dipakai lagi. Disinyalir beberapa wilayah di Gunungkidul menjadi ajang balap liar yang diduga ada unsur taruhan,” tambahnya.
Salah seorang orangtua dari pelajar yang diamankan oleh petugas, Kasikem (63) warga Dlingo, Bantul mengatakan, ia tidak mengira jika anaknya terjaring razia. Sebab, anaknya keluar rumah berpamitan untuk membeli bensin.
“Saya sudah sering kalu menasehati anak saya. Semoga ini menjadi pelajaran berarti bagi anak saya,”katanya. (dit)
Redaktur: Azwar Anas