YOGYAKARTA – Rencana perhelatan tumpengan Pancasila ‘dhahar kembul Sultan bersama rakyat’ di Malioboro dalam rangka Bulan Pancasila 2018 sekaligus menyambut HUT kemerdekaan Republik Indonesia ke 73 disambut antusias oleh masyarakat Yogyakarta. Hingga hari ke empat donasi tumpeng dirilis ke publik terkumpul 178 buah tumpeng.
“Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah,” kata Koordinator Kegiatan, Widihasto Wasana Putra usai rapat koordinasi dengan komunitas pedagang Mlioboro di pendapa kecamatan Gondomanan untuk pemantapan acara, siang tadi (04/08/2018).
Menurut Hasto, berbagai komunitas terlibat aktif dalam acara kolosal dahar kembul bersama Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X yang akan digelar pada Selasa Wage (07/08/2018) mendatang mulai pukul 18.00 di sepanjang Jalan Malioboro. Untuk hari ini, kata dia, mereka berhasil menghimpun tambahan sebanyak 74 buah tumpeng.
Komunitas tersebut adalah Tridarma (26), Pemalni (10), Komaba (2), Lesehan (2), Pasar Sore (5), Handayani (2), Pasar Senthir (2), Unit 37 souvenir (5), Tri Manunggal (5), Paguyuban Pengusaha Makan Siang PPMS (2), Paguyuban Pengusaha Malioboro Achmad Yani PPMAY (9), Komunitas Kampung Sosrokusumo (1), Padma (Paguyuban Angkringan) 2, Paguyuban Ibu-Ibu Kawasan Malioboro (1).
“Pedagang Malioboro dan juga Pasar Beringharjo selama ini dikenal kompak serta selalu nyengkuyung berbagai kegiatan yang sifatnya massif dan kolosal di Yogyakarta. Tumpengan Pancasila menjadi momentum strategis berkelanjutan merawat gotong royong,” ungkapnya
Dijelaskan Hasto, Dahar kembul yang menyajikan ratusan nasi tumpeng yang berasal dari sumbangan kalangan masyarakat merupakan wujud implementasi nilai kegotong royongan dari masyarakat.
“Tumpeng dipilih lantaran menggambarkan simbolisasi dari filosofi luhur budaya Jawa yakni Manunggaling Kawula lan Gusti. Kehadiran Ngarsa Dalem dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah DIY serta Forkominda Kabupaten Kota duduk lesehan di Malioboro bersama rakyat adalah bentuk nyata golong gilig saiyeg saeko kapti antara pimpinan dan masyarakat. Harapannya pemimpin semakin dapat mendengar dan mewujudkan amanat hati nurani rakyat,” imbuh Hasto
Sementara Pelaksanaan acara dahar kembul sengaja dipilih bertepatan dengan hari Selasa Wage (07/08/2018), sebab pada hari itu selama satu hari penuh aktivitas perdagangan kaki lima di Malioboro libur,
“Rehatnya aktivitas perdagangan ini kiranya dapat dimaknai sebagai momentum penyeimbang agar atmosfir Malioboro tidak melulu dijejali aktivitas perniagaan melainkan juga perlu diselaraskan dengan ekspresi dan artikulasi yang dimuati nilai-nilai kebudayaan,” ujarnya.
Masih menurut Hasto, acara dahar kembul diawali dengan defile marching band dari parkir Abu Bakar Ali pukul 18.00, disusul pentas kesenian di panggung utama, sambutan Sri Sultan HB X, doa bersama ditutup dahar kembul bersama masyarakat di sepanjang Malioboro.
Panitia membuka partisipasi donasi dalam bentuk tumpeng yang dapat dikonsumsi sedikitnya untuk 25 orang. Tumpeng dikirimkan langsung ke Bale Tanjung di Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY pada hari Selasa (07/08/2018) rentang pukul 16.00 – 18.00 WIB,
“Koordinator penerima tumpeng saudara Adit dengan nomor yang bisa dihubungi 081904245888,” kata Hasto.
Tumpeng selanjutnya akan didistribusikan panitia ke 17 titik bagi tumpeng. Masing-masing titik akan dilayani oleh kelompok relawan. Yakni depan hotel Garuda (Komunitas Wisata Kampung Sosrowijayan Wetan), Dinas Pariwisata DIY (ISKA dan WKRI DIY), DPRD DIY dan Malioboro Mall (lKKJ), hotel Mutiara (Bergada Banguntopo), gerbang Kepatihan ( Perempuan Berkebaya), panggung utama (Sekber Keistimewaan DIY), simpang empat Terang Bulan (XT Square dan Paksikaton Kota), Mc Mohan dan Ramai (Jogoboyo), Ramayana (Pusaka Nusantara), Gunung Mas (Karang Taruna), Pasar Beringharjo (Paksikaton Bantul, Mirota Batik (Kwarda Gerakan Pramuka DIY), Ngejaman (Bergodo Kyai Ronggah dan Gemayomi), Gedung Agung dan Titik Nol (Info Cegatan Jogja).
Selain itu ada dukungan bantuan komunikasi, kebersihan, keamanan dan tim medis dari Code X, Jogja Garuk Sampah, Jogoboro dan Satgas Selasa Wage serta BPBD DIY.
“Bulan Pancasila 2018 merupakan sinergi-kolaboratif lintas kalangan yang dimotori antara lain Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama), Ikatan Alumni UII, Kwarda Pramuka DIY, Pusat Studi Pancasila UGM, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta DIY, Karang Taruna DIY, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK DIY), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI DIY), Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I DIY), Eksis Komunika, Galangpress, Sekber Keistimewaan DIY didukung Pemda DIY dan PT. Astra Tbk,” pungkas Hasto. (kt1)
Redaktur: Faisal