Sumbangan Kampanye PAN Terbanyak, Golkar Nol

YOGYAKARTA – Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Yogyakarta memiliki dana kampanye terbanyak diantara Partai Politik (Parpol) lainnya. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kota Yogyakarta memiliki dana sumbangan awal hingga Rp 142,5 juta. Sementara satu parpol yakni Golkar, sama sekali belum memiliki sumbangan kampanye.

Sementara sumbangan Parpol lain, Gerindra memiliki sumbangan Rp 99,3 juta, PDIP Rp 86 juta, Nasdem Rp 56 juta, PPP Rp 20 juta, Hanura Rp 16,2 juta, PKS Rp 7 juta, PKPI Rp 6 juta, Demokrat Rp 2,1 juta, PBB Rp 1,2 juta dan PKB Rp 100 ribu.

“Sumbangan itu baik berupa uang, barang maupun jasa yang kemudian dirupiahkan,” ungkap Ketua KPU Kota Yogyakarta, Wawan Budianto, Selasa (31/12/2013).

Wawan menambahkan, laporan sumbangan tersebut merupakan tahap awal. Pihaknya tidak mempersoalkan parpol yang sama sekali belum memiliki sumbangan kampanye. Kelak pada 2 Maret 2014, seluruh parpol wajib melaporkan kembali hasil sumbangan. Menurut Wawan, masyarakat berhak mengetahui dana yang dimiliki parpol untuk kampanye.

Harapannya, dengan akuntabilitas tersebut maka warga tidak lagi apatis terhadap penyelenggaraan pemilu agar partisipasinya meningkat.
“Kami paparkan apa adanya sesuai yang dilaporkan oleh parpol. Silakan masyarakat ikut mencermati,” tandasnya.

Terpisah, Ketua Panwaslu Kota Yogyakarta, Agus Triyatno menilai cukup aneh jika masih ada parpol yang belum memiliki sumbangan kampanye. Hal ini lantaran alat peraga berupa bendera, spanduk maupun baliho milik parpol dan caleg yang sudah cukup marak. Pemasangan alat peraga itu pun dipastikan menggunakan dana parpol.

Oleh karena itu, imbuh Agus, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat agar ikut peduli mengawasi dana milik parpol tersebut. Jika ada parpol yang ditengarai memanipulasi laporan, maka masyarakat pun berhak memberikan penilaian.

“Masyarakat sangat berkepentingan terhadap akuntabilitas parpol. Harus ikut mengawal. Parpol yang tidak transparan, boleh saja untuk tidak dipilih,” tandasnya. (ynr)

Redaktur: Rudi F

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com