SLEMAN – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, GKR Hemas menghimbau agar para Calon Legislatif ( Caleg) perempuan semakin meningkatkan kemampuan dalam menjaring perolehan suara di Pemilu 2014 mendatang. Caleg perempuan bukan hanya sekadar pelengkap keterwakilan partai politik (Parpol) 30% agar lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) saja.
“Pada waktu di DPR, KPU meminta ke DPR bahwa untuk pemilu 2014 nanti harus sudah ada 30 persen untuk perempuan. Itu memang sudah menjadi keharusan, sehingga para Caleg perempuan harus lebih serius menghadapi Pemilu tahun ini,” tutur GKR Hemas saat menyampaikan materi dalam pembekalan Caleg Perempuan yang diselenggarakannya pelatihan pembekalan caleg yang diselenggarakan Kemen PP dan PA RI bekerjasama dengan Strengthening Women’s Participation and Representation in Governance in Indonesia (SWARGA) UNDP di Hotel Sheraton Yogyakarta, Jumat(3/1/2014), tadi.
GKR Hemas menambahkan, dalam menetukan prioritas di Parpol untuk Caleg perempuan memang sangat penting, baik itu dalam penentuan nomor urut dalam partai tersebut. Sebab, kata Hemas, Peraturan perundang-undangan telah mengatur kuota 30% perempuan bagi partai politik (parpol) dalam
menempatkan calon anggota legislatifnya. Undang-Undang (UU) Nomor 10/2008 tentang Pemilu Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (pemilu legislatif) serta UU Nomor 2/2008 tentang Partai Politik telah memberikan mandat kepada parpol untuk memenuhi kuota 30% bagi perempuan dalam politik, terutama di lembaga perwakilan rakyat.
Lebih lanjut Hemas memaparkan, sebenarnya sampai saat ini kendala untuk mencapai 30 persen keterwakilan perempuan di kancah politik masih ada. Yaitu, masih minimnya pendidikan politik yang diberikan oleh para caleg perempuan oleh Parpol.
“Jadi sebagian besar caleg perempuan masih bingung apa yang dilakukan setelah terpilih nantinya harus seperti apa?” ungkap Hemas.
Parpol, kata Hemas, harus memprioritaskan capain 30 persen dalam hasilnya ke depan. Menurut Hemas, dalam mendorong pencapaian tersebut partai politik sendiri saat ini belumlah cukup signifikan, oleh karenanya Caleg perempuan harus selalu mendorong Parpol masing-masing untuk mencapai target yang diharapkan.
“Jaringan yang ada harus diperhitungkan dan dipertahankan,” tutur istri dari Gubernur DIY, Sri Sultan HB X ini.
Namun demikian Hemas mengapresiasi langkah Parpol yang sudah mulai menjaring Caleg perempuan dari bawah.
“Saya berharap kalau sudah jadi, perempuan yang maju di legislative supaya bisa bergerak dan memberikan kontribusi, jangan diem saja. Kepentingan perempuan itu harus didorong,” tandas Hemas.
Sebelumnya acara pembekalan yang dihadiri ratusan Caleg perempuan dari seluruh Parpol peserta Pemilu 2014 tersebut dibuka oleh Men PP dan PA, Linda Amelia Gumelar. (ynr)
Rudi F