GUNUNGKIDUL – Masyarakat yang bosan dengan makanan fast food dan ingin menikmati makanan khas tempo doeloe (tempo dulu), tak perlu repot-repot. Saat ini makanan klasik ala zaman nenek moyang banyak tersedia di Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul.
Sebuah warung makan mungil bernama ‘Idaman’ di Dusun Jirak, Desa Semin, Kecamatan menyajikan makanan khas tempo dulu yang benar-benar khas. Sejak satu tahun lalu dibuka, warung ‘Idaman’ milik Astirah (40) ini menjadi buruan pecinta kuliner di Gunungkidul, bahkan daerah lainnya di DIY.
Jika dilihat dari luar, warung tersebut memang sangat sederhana seperti warung makan kebanyakan, tidak nampak ada yang istimewa.
“Warungnya biasa saja, tidak ada perbedaan dari warung-warung lainnya,” kata Hary Susmayanti (28) warga Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, pelanggan warung ‘Idaman’ yang datang bersama rekan kerjanya, Sabtu (4/1/2014) pagi.
Menu spesial di warung ‘Idaman’ adalah ayam kampung bakar dan goreng. Ketika itu Hary memilih mie rebus dan ayam goreng sebagai lauknya.
“Pelayanan juga cepat, kurang lebih 15 menit kemudian makanan pesanan saya datang,” kata Hary.
Kekhasan warung milk Astirah ini juga terlihat dalam penyajiannga, Makanan dihidangkan menggunkan piring dan mangkuk serba gerabah (dari bahan tanah).
“Nah ini yang beda dari yang lain menu ayam goreng dengan lalapan gudeg daun pepaya dan timun serta sambal bawang, disajikan dengan tempat makan dari tanah. Selain unik dalam penyajian, rasanya juga tidak kalah dengan ayam goreng direstorant,” ungkapnya sembari melahap makanannya.
Sementara itu Astirah mengaku tidak sengaja membuat konsep penyajian khas tempo dulu yang dimiliki warungnya. Awalnya, dia membeli seluruh perabotan dari pengusaha kuliner yang gulung tikar karena merugi.
“Ada pedagang yang jual seluruh perabotannya, karena saya ingin buka usaha kuliner maka saya beli. Jadi tidak menyangka sekarang justru menjadi daya tarik penikmat kuliner tempo dulu,” katanya kepada Jogjakartanews.com. (dit)
Redaktur: Rudi F
