YOGYAKARTA – Rilis hasil hitung cepat (quick count) dari Politika Institute Yogyakarta yang menyatakan Hanafi Rais, calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Dapil DIY mendapat suara tertinggi dibanding Caleg partai lain, diragukan banyak kalangan.
Tak hanya dari kalangan politisi dan pengamat politik, keraguan akan validitas data hasil quick count tersebut juga diungkapkan kalangan akademisi. Salah satunya dikatakan Dosen Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Hempri Suyatna. Dia mengaku tidak percaya hasil yang diperoleh Hanafi Rais yakni sebesar 310.000 suara atau 15,5% dari total suara sah berdasar hasil hitung cepat Politika Institute.
Menurutnya, lembaga besutan dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bambang Wahyu Nugroho itu masih jauh dari fakta yang sebenarnya.
“Mungkin memang Hanafi Rais dapat suara banyak, tapi kalau jumlahnya sebesar itu kok rasanya sulit untuk dipercaya, karena suara Caleg dari partai-partai lain saya kira juga cukup merata,” kata Hempri kepada jogjakartanews.com, Sabtu (12/04/2014).
“Perlu dijelaskan kepada publik DIY soal metode, pengambilan sample, lokasi TPS-nya mana saja dan pemilihan lokasi,” kata dia.
Di sisi lain, Hempri justeru mempertanyakan sumber dana hasil hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga survei Politika Institute Yogyakarta itu.
“Darimana dananya? Bagaimana kedekatan direktur lembaga survei itu dengan calon legislatif yang dinyatakan memperoleh suara tertinggi? Itu perlu juga dijelaskan kepada publik,” katanya. (bhr)
Redaktur: Rudi F