YOGYAKARTA – Pemilu merupakan kompetisi memperbutkan kekuasaan yang rentan dengan terjadinya pelanggaran. Berbagai jenis pelanggaran terjadi selama pelaksanaan Pemilu 2014 ini.
Ketua Bawaslu, Muhammad Najib mengatakan, bentuk pelanggaran dalam Pemilu 2014 kini samakin canggih. Di samping itu, para pelaku semakin pandai untuk berkelit, ‘mengakali’ aturan money politic, pemasangan APK, dan kampanye media massa.
Najib melanjutkan, pihak Bawaslu DIY hanya menemukan sebanya 30 pelanggaran. “Baik yang kami dapat maupun yang dari laporan masyarakat,” kata Najib di Kantor DPRD DIY, Rabu (16/4/2014).
Najib menyayangkan banyaknya pelanggaran yang terjadi. “Kami yakin masih banyak pelanggaran terjadi yang tidak Bawaslu ketahui.”
Najib berharap, pendidikan politik sehat mesti harus getol disuarakan. Baik itu untuk masyarakat maupun parpol. “Ini demi perbaikan kualitas dinamika demokrasi di Indonesia.” (kim)
Redaktur: Azwar Anas