JAKARTA – Kinerja Presiden Jiko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di awal pemerintahan sudah mendapat kritikan dari kalangan politisi di kubu Koalisi Merah Putih.
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menilai Jokowi JK tidak bisa memenuhi janji politik jangka pendeknya yang sedianya sudah direalisasikan setelah dua minggu pasca keduanya dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
“Justru malah sudah banyak janji yang dilanggar. Misalnya 1 Muharam kemarin belum ditetapkan hari santri nasional. Kabinet ramping tanpa transaksi justru kabinet gemuk dan transaksional. Menteri Pendidikan bukan dari PGRI. Bahkan nanti kalau jadi harga BBM dinaikkan, semakin banyak janji Jokowi yang dilanggar. Rakyat bertambah susah,” Kata Fadli Zon saat menjadi pembicara dalam peluncuran buku”100 Janji Jokowi-JK” yang diterbitkan oleh Institute for Policy Studies (IPS), Selasa, (4/11/ 2014) siang di Kampung Poncol, Jakarta.
Menurut Fadli Zon, Kehadiran buku “100 Janji Jokowi-JK” sangat penting untuk menjadi referensi masyarakat dalam upaya turut mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintahan yang baru ini.
“Agar masyarakat dan kita semua memiliki pegangan untuk mengawal dan menagih janji janji Jokowi-JK,” tandasnya di forum yang di gelar di tengah-tengah masyarakat tersebut.
Lebih lanjut Dikatakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini, keteladanan dan konsistensi harus dicontohkan oleh pemimpin. Ketika pemimpinnya mampu untuk konsisten, kata dia, maka rakyat pun juga akan mengikutinya.
“Jokowi JK harus segera buktikan janji-janjinya. Dimulai dari yang mudah hingga yang sulit,” tukasnya sebagaimana rilis yang diterima jogjakartanews.com, Selasa (11/04/2014).
Selain Fadli Zon, Peluncuran buku yang diselenggarakan oleh IPS tersebut, juga dihadiri oleh nara sumber lain. Diantaranya Nurut Arifin (pengamat komunikasi), Ridwan Saidi (budayawan), Muhammad Sanusi (anggota DPRD Jakarta), dan M.Tri Andika (Direktur Eksekutif Institute for Policy Studies). (pr/ded)
Redaktur: Rudi F