Oleh: Lailatul Q*
SUKSES selalu menjadi tujuan setiap manusia yang ada di muka bumi ini. Bahkan, setiap orang berusaha mencapai kesuksesan dengan berbagai cara. Orang-orang sukses dari dulu hingga kini bukan semata karena faktor gen, dan dorongan atau motivasi dari sekitar, tapi juga karena faktor iman dan keyakinan. Allah berfirman, bagi orang yang beriman dan beramal shaleh, maka bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali (hasil akhir) yang baik (QS Al-Ra’du: 29).
Iman sesungguhnya adalah persoalan hati, sesuatu yang berada di dalam inti manusia. Dan oleh karena itu, iman sangat berkaitan dengan prinsip orang sukses . dengan prinsip iman, orang akan bekerja berdasarkan prinsip-prinsip yang diyakini . hanya dengan begitulah orang bisa menjadi manusia autentik, yang tidak ber pura-pura dan jujur. Intinya, orang yang beriman akan menjadikan dirinya memiliki integritas, memiliki komitmen pada apa yang bisa dirasakan, dipikirkan dan dikerjakan.
Pengaruh iman dan keyakinan teradap tindakan seseorang amatlah besar. Umumnya, orang hanya akan mengerjakan sesuatu berdasarkan yang ia yakini dan ia percayai. Dan hasilnyapun memuaskan. Berbeda kemudian dengan orang yang bekerja berdasarkan sugesti dari luar, pengaruh teman atau lingkungan yang sebenarnya tidak ia yakini namun terpaksa dilakukan karena beberapa hal, maka hasilnya bisa dipastikan tidak seberapa.
Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat bagaimana orang-orang yang bekerja secara paksa tidak menikmati pekerjaannya, hingga ia selalu memperhitungkan apa yang telah didapat dan apa yang telah ia korbankan atau berikan. Namun ketika orang bekerja atas kesenangan hati, keyakinan, dan iman mereka akan lebih percaya diri dan semangat. Secara tidak langsung sebanarnya iman sabagai motivasi dari dalam untuk melakukan pekerjaan dan menyelesaikannya dengan baik dan benar.
Iman yang ada di dalam hati menjadi dasar dalam bertindak dan bersikap. Berpusat pada iman berarti melaksanakan hidup pada prinsip “dari dalam keluar” yang berarti memulai dari diri sendiri, bahkan lebih mendasar lagi, memulai dari bagian yang paling dalam dari diri Anda, yakni iman Anda, akhlak Anda, dan hati Anda. Bereskan dulu bagian yang paling Anda yakini, barulah Anda akan tampil meyakinkan di ruang publik.
Iman memberikan pandangan yang meluaskan cakrawala harapan. Dengan prasangka baik kepada Allah, harapan selalu muncul dan dan keputusasaan menjauh. Dalam cara pandang kita, derita adalah derita, namun dalam rencana Allah, derita adalah jalan menuju kebahagiaan. Disitulah sebenarnya peran iman untuk memotivasi diri kita meyakinkan bahwa sebenarnya Tuhan berkuasa atas segala sesuatu. Maka untuk menjadi sukses, kita perlu memperbaiki apa yang diyakini oleh hati, memastikan bagaimana iman kita. Dari iman, muncullah kemudian sikap dan tindakan. Segala yang terjadi pada diri Anda adalah akibat dari ucapan dan perbuatan yang bersumber atau didasari oleh keyakinan kita sendiri (hlm 53).
Akhlak atau tindakan yang baik, karenanya, bersumber dari iman. Karena iman dapat memberi kerangka acuan atau model (paradigma) bagi tindakan kita (hlm 84). Nah, untuk bisa berakhlak tentunya dibutuhkan iman. Dalam arti lain, untuk bisa bertindak, diperlukan adanya iman sebagai penunjuk arah dari tindakan yang akan kita lakukan.
Buku Iman Kunci Sukses Dunia Akhirat, memberikan pemahaman kepada kita bagaimana peran iman untuk proses pencapaian kata sukses oleh manusia. Buku yang sangat memotivasi. Penuturan bahasanya asyik, diakhir tulisannya selalu menyajikan solusi terhadap persoalan yang terjadi dan dikajinya. Buku setebal 219 penting dibaca untuk memotivasi diri, membantu menjadi sukses dengan apa yang kita yakini.
Data Buku:
Judul : Iman Kunci Sukses Dunia Akhirat
Penulis : Bambang Q-Anees
Terbitan : Cetakan I, Oktober 2014
Tebal : 219 halaman
Penerbit : mizania
ISBN : 978-602-1337-28-8
*Peresensi adalah siswi kelas akhir SMK Nurul Huda, Gingging, Bluto, Sumenep.