KMP Tidak Berniat Lengserkan Jokowi, Tapi Jika …

JAKARTA – Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Puyono, SE meminta agar pemerintahan Jokowi dapat mengatasi ancaman krisis ekonomi dan mempercepat pelaksanaan  program program pemerintah yang pro rakyat dan pro job. Untuk itu, maka Jokowi diminta harus lebih wise untuk mengingatkan Menkumham Yasona Laoli untuk tidak ikut ikutan mengobok -obok Parpol yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) seperti Golkar dan PPP ,

“Sebab Jokowi harus mengetahui bahwa KMP selama ini justru banyak membantu memuluskan program- program  pemerintahan Jokowi yang berhubungan dengan pengalokasiaan dana APBN P di DPR,” ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima jogjakartanews.com, Rabu (08/04/2015).

Dikatakan Arief, KMP melihat persoalan masalah kesejahteraan masyarakat yang sedang dihadapi tidaklah mudah untuk dapat diselesaikan oleh Jokowi dan pemerintahaannya kalau tidak ada dukungan yang kuat dari parlemen yang tergabung KMP mulai dari tingkatan pusat hingga kabupaten/kota.

“Jika anggota KMP diobok obok oleh Menkumhan atas pesanan tertentu dari tokoh partai dalam KIH dengan harapan untuk Memperkuat pemerintahan Jokowi dan melemahkan KMP justru sebaliknya akan mengarah pada pelengseran terhadap Jokowi,” tandasnya.

Jadi, kata dia, Jokowi harus tahu mana parpol dan tokoh yang menginginkan Jokowi Lengser dan mana yang lebih membantu dan mem-back up pemerintahan Jokowi.

“Yang jelas KMP tidak ada niat sedikitpun akan melengserkan Jokowi,” ujarnya.

Visi Misi Jokowi yaitu Trisakti dan Nawacita, kata dia, tidak ada bedanya dengan tujuan KMP dalam membangun bangsa dan mensejahterakan Masyarakat. Karena bagi KMP kesejahteran Rakyat Dan kepentingan bangsa dan negara otu lebih penting daripada hanya sekadar untuk berkuasa dan memerintah .

“Tapi akan lain ceritanya jika satu saja anggota KMP disakiti dan dizolimi Pembantu pembantu Jokowi dan Jokowi tidak mengambil tindakan serta Jokowi Menghianati Pancasila dan UUD1945 serta mensengsarakan Rakyat  maka Gerindra dan anggota KMP lainnya tidak akan tinggal diam dan akan Melawan habis habisan hingga lengser,” tegasnya.

Arief menilai pemerintahan Jokowi saat ini dinilai sedang mengalami banyak persoalan yang cukup rumit, sehingga sebaiknya menggandeng semua pihak. Daya beli masyarakat makin menurun dan ancaman meningkatnya pengangguran akibat ancaman collapsnya  sektor Industri nasional yang  disebabkan kenaikan harga BBM ,Tariff dasar listrik ,kenaikan harga gas Elpiji dan nilai tukar rupiah yang makin melemah terhadap US Dollar.

“Semuai itu tentunya berakibat pada kenaikan harga bahan baku yang di import  sehingga produknya tidak dapat lagi bersaing dan harga jual produk menjadi mahal. Itu masalah yang harus segera diatasi, jadi jangan memperkeruh dengan mengobok-obok parlemen,” pungkasnya. (pr)

Redaktur: Rizal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com