JAKARTA – Permasalahan sepakbola di Indonesia nampaknya benar-benar rumit. Ditengah kisruh penyelenggaraan QNB League yang melibatkan BOPI-PSSI yang juga berimbas pada surat teguran FIFA kepada Menpora, muncul lagi kasus yang sebenarnya merupakan masalah klasik, pemain tak digaji, dan itu menimpa dua pemain asing asal Chile yang bermain di klub divisi utama, Persipon Pontianak.
Kedua pemain itu, Julio Eduardo (32) dan Juan Luis (31) lantas mendatangi PT Liga, PSSI dan juga BOPI namun tidak mendapatkan respon yang diharapkan. Mereka merasa seperti pimpong yang dilempar sana sini tanpa ada kepastian. Sementara mereka mengaku sudah tidak memiliki uang sama sekali. Sialnya, visa mereka sudah hampir habis dan harus diperpanjang lagi jika ingin tetap tinggal di Indonesia. “Bagaimana kami bisa memperpanjang, kalau tidak ada uang lagi,” pungkas Eduardo, Selasa (14/04/2015).
Ia lantas membandingkan liga di Indonesia dengan liga di negara-negara tetangga Indonesia yang menurutnya tidak pernah ada masalah dengan gaji pemain. Ia mengatakan klub di Malaysia, Thailand, maupun Singapura tidak pernah menunggak gajinya selama bermain disana. Jika gaji selalu menjadi masalah, ia menyangsikan sepakbola Indonesia bisa maju. “Bagaimana sepak bola di Indonesia mau maju kalau seperti ini?” keluhnya.
Ia juga mengatakan akan mengadukan permasalahan yang menimpa dirinya ke federasi sepakbola dunia, FIFA. Sialnya lagi, FIFA saat ini tengah fokus-fokusnya menyoroti kisruh persepakbolaan Indonesia yang beberapa waktu yang lalu bahkan mengancam menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Apakah ini akan menjadi poin untuk FIFA mengambil keputusan sanksi lebih cepat? (ian)
Redaktur: Rizal