YOGYAKARTA – Jika akhir pekan anda yang tinggal sehari hanya dihabiskan dengan bengong tanpa referensi kemana akan menghabiskan waktu akhir pekan anda. Ada baiknya mecoba berkunjung ke desa Ngelanggeran Kecamatan Patuk Gunung Kidul, tepatnya ke sebuah bukit di kawasan Ekowisata Gunung Api Purba. Disana, tepat di salah satu puncak bukit, terdapat sebuah telaga buatan yang disebut dengan Embung Ngelanggeran.
Diresmikan oleh Sri Sultan HB X pada Februari 2013 silam, Embung Ngelanggeran telah menjelma sebagai destinasi wisata baru di Gunung Kidul yang kini mulai ramai diperbincangkan. Letaknya yang berada diatas bukit dengan panorama pepohonan hijau nan asri dan sajian sunset yang indah dikala petang menjadikan Embung Ngelanggeran mampu membuat pengunjung berdecak kagum. Disamping itu, rute menuju lokasi yang mamacu andrenalin dengan lintasan jalan yang berkelok-kelok, sesekali dengan tanjakan dan turunan yang ‘menantang’ disertai pemandangan bebatuan tua menjadikan perjalanan ke Embung Ngelanggeran terasa menyenangkan.
“Menyenangkan, sangat puas bisa berwisata kesini dengan segala keindahan yang disajikan,” pungkas salah seorang pengunjung yang juga Mahasiswa asal Yogyakarta, Sehaeni saat dimintai kesannya mengunjungi Embung Ngelanggeran, pada Sabtu (06/05/2015) petang.
Menurut penuturan masyarakat setempat, Embung Ngelanggeran awalnya merupakan pucuk bukit yang dipotong dan dikeruk untuk dijadikan sarana penadah air hujan untuk mengaliri persawahan disekitarnya. Namun seiring berjalannya waktu, eksotisme yang dimiliki Embung Ngelanggeran membuat wisatawan tertarik untuk sekedar melepas penat di tempat tersebut. Sehingga lambat laun, Embung Ngelanggeran pun menjadi primadona menyusul pendahulunya, Gunung Api Purba Ngelanggeran yang sudah lebih dulu terkenal dan eksis sebagai destinasi ekowisata di Gunung Kidul. Tertarik?