SEMARANG – Calon Gunernur Jawa Tengah, Sudirman Said mengaku taka da mahar politik yang dibayarkannya kepada Partai Gerindra sebagai Partai Politik pengusung dirinya. Sudirman menegaskan, dari empat partai politik yang mendukungnya, tidak ada satupun yang membicarakan mahar.
“Kami bicara soal program, idealisme, dan biaya,” ungkap Sudirman Said usai melakukan pemeriksaan kesehatan di Klinik Gardenia Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Karyadi Semarang untuk kelengkapan syarat peserta Pilkada Jateng 2018, Sabtu (13/1/2018).
Namun demikian, Sudirman Said tidak membantah jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiyanto membahas soal dana untuk membiayai kampanye, seperti untuk saksi-saksi dalam pelaksanaan hari H Pilkada. Namun bagi Sudirman, hal itu adalah hal yang biasa dan wajar, sebab semua partai politik pasti akan membicarakan soal biaya kampanye, namun biaya tersebut bukan sesuatu yang diberikan pada partai,
“Soal saksi pasti dibicarakan semua Parpol, karena hal tersebut merupakan salah satu persyaratan KPUD yang harus dipenuhi. Apalagi wilayah Jawa Tengah itu luas, jadi Pak Prabowo menanyakan kesiapan uang termasuk uang saksi, kampanye, baliho dan sebagainya,” tukas Cagub Jateng yang Berpasangan dengan Ida Fauziyah.
“Jadi bukan mahar, Ya, Saweran,” ujar Cagub Jateng yang diusung Gerindra, PKB, PAN, dan PKS ini sembari tertawa.
Pernyataan Soedirman tersebut sekaligus membantah Isu yang beredarnya rumor soal adanya mahar politik di Pilkada 2018 yang diembuskan La Nyalla Mattalitti yang mengaku diminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ratusan miliar sebagai syarat mendapatkan rekomendasi untuk diusung di Pilgub Jawa Timur 2018.
Seperti diketahui, La Nyalla blak-blakan menceritakan kegagalannya diusung Gerindra untuk maju di Pilgub Jatim. La Nyalla menyebut Partai Gerindra meminta ‘mahar’ sebesar Rp 40 miliar sebelum mengeluarkan rekomendasi untuknya di Pilgub Jatim 2018. (kt7)
Redaktur: Rudi F
