Jembatan Putus Diterjang Banjir Masih Dalam Perbaikan, Babinsa Antar Jemput Anak Sekolah

BANTUL– Akses jalan dan jembatan di wilayah Kecamatan Imogiri yang hanyut di terjang banjir dampak siklon tropis Cempaka tahun lalu, masih dalam perbaikan. Warga yang akan beraktifitas, termasuk pelajar masih menempuh jalur alternatif menuju tempat sekolah yang relative lebih sulit dan jauh.

Terpanggil untuk membantu pelajar di daerah terdampak bencana di Kedungmiri Imogiri, Babinsa Koramil 10/Imogiri Serka Walidi dan Serda Sakijo mengantar siswa Sekolah Dasar (SD) menuju SD Kedungmiri.

Menurut Serka Walidi, ia bersama rekannya Serda Sakijo berinisiatif mengantar siswa SD sebagai wujud kepedulian Babinsa Desa Sriharjo Koramil 10/Imogiri terhadap Pendidikan sebagaimana yang ditekankan pimpinannya,

“Akses jalan yang hanyut adalah jembatan gantung yang menghubungkan desa Sriharjo dengan desa Selopamioro, sampai saat ini peralihan akses jalan hanya menggunakan tali dan perahu karet dari bantuan BPBD Bantul pada saat Karya Bhakti Koramil 10/Imogiri Minggu (11/2/2018) lalu,” ungkapnya Selasa (13/02/2018),

Melihat hal tersebut selaku Babinsa Desa Sriharjo ia dan Serda Sakijo terpanggil utk membantu guna kelancaran anak-anak berangkat ke sekolah.

“Para siswa harus naik sekitar 7 kilometer melewati Siluk untuk menuju ke SD Kedungmiri Imogiri. Hati kami sangat tersentuh ketika melihat kondisi jalan maupun jembatan yang telah rusak karena banjir, padahal itu akses masyarakat setempat dalam beraktifitas, khusus anak – anak menuju ke Sekolah,”ujarnya.

Serda Sakijo juga menambahkan, apa yang dilakukannya bersama Serka Walidi semata-mata karena panggilan jiwa sebagai Babinsa yang bertugas serta berperan aktif untuk membantu masyarakat,

“Tak ada niat apapun, kecuali pengabdian kepada Negara dan Bangsa terutama kepada masyarakat untuk senantiasa membantu kesulitan masyarakat, apalagi anak – anak SD yang merupakan generasi penerus,” imbuhnya

Menurutnya, masyarakat Sriharjo berharap agar Jembatan maupun akses jalan penghubung Desa Sriharjo dan Selopamioro segera diperbaiki dan dapat difungsikan kembali, karena jembatan tersebut merupakan akses utama yang paling dekat sebagai penghubung ke dua desa,

“Apabila terjadi hujan deras arus sungai menjadi deras dan berbahaya sehingga penduduk desa tidak berani melewati sungai dengan tali dan perahu karet, terlebih anak – anak sekolah dasar,” pungkasnya. (kt3)

Redaktur: Rudi F

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com