Kampung Gambiran yang Kumuh Bakal Disulap Jadi Ikon Wisata Baru di Pandeyan

YOGYAKARTA – Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo  yang selama ini dikenal sebagai salah satu tujuan wisata budaya Kota Yogyakarta, ternyata masih menyisakan persoalan dalam hal tata ruang di slah satu perkamungannya.

Masih banyak hunian warga di Kampung Gambiran yang berada di bantaran Sungai Gajah Wong yang tak layak huni. Selain itu, belum adanya talud yang kuat, menyebabkan warga yang tinggal di bantaran sungai rawan terancam banjir dan longsor.

“Masih banyak rumah warga yang kumuh dan sama sekali belum tersentuh perbaikan dan rehabilitasi. Akan tetapi dalam beberapa tahun ke depan, direncanakan rumah kumuh di kelurahan Pandeyan akan diperbaiki dan direhabilitasi,” ungkap Lurah Pandeyan, Sulasmi, S.I.P., M.Si.

Menurut Sulasmi, saat ini percepatan pembangunan di Kampung Gambiran sudah dilakukan dengan diselenggarakannya TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke 101 Tahun 2018 yang diselenggarakan Kodim  0734/Yogyakarta. Dengan program TMMD, kata Sulasmi, Kamung Gambiran disulap menjadi kampung Merah Putih yang berpotensi menjadi destinasi (Tujuan) wisata baru di Kelurahan Pandeyan.

“Bahkan, rencananya Bapak Walikota nantinya setelah kampung Merah-Putih ini diresmikan, akan membuat Perwal (Peraturan Walikota) yang bertujuan untuk menjaga kawasan yang dibuat tersebut tetap menjadi tujuan wisata,” katanya.

Sulasmi menjelaskan, Kampung Pandeyan selama ini sering menggelar pentas seni dan budaya untuk menarik wisatawan. Antara lain, kata dia, seperti pementasan wayang kulit serta kegiatan bakdo ketupat yang digelar setiap usai Ramadhan.

Dikatakan Sulasmi, letak Kelurahan Pandeyan secara geogragfis cukup strategis sebagai tujuan wisata karena terletak disisi timur kota Yogyakarta, tepatnya utara Kelurahan Prenggan, Selatan Kelurahan Tahuna dan Warung Boto, Timur Kelurahan Giwangan dan Barat Kelurahan Warung Boto dan Prenggan.

“Akses wisatawan menuju Pandeyan sangat mudah, sehingga sagat potensial sebagai tujuan wisata. Jadi sasaran TMMD ini sangat tepat dan atas nama warga kami mengucapkan terimakasih kepada Kodim 0734/Yogyakarta,” imbunya.

Ia berharap, dengan TMMD yang merupakan kerjasama yang sinergis antara Pemerintah Kota Yogyakarta dan TNI, harapan terwujudnya Kampung Merah Putih bisa segera terealisasi dan bisa dinikmati hasilnya oleh masyarakat.

Sementara Komandan Kodim 0734 Kota Yogyakarta, Letkol Inf Rudi Firmansyah, S.E., M.M menjelaskan pemilihan Pandeyan sebagai tempat pelaksanaan TMMD sudah dilakukan pada 2017 yang lalu. Pembangunan Kampung Merah Putih di Kelurahan Pandeyan menurutnya menjadi salah satu sasaran dalam program TMMD.

“Ide untuk menciptakan kampung-kampung unik ini sudah direncanakan semenjak adanya program TMMD Reg ke-101 Tahun 2018 ini. Kita ambil tema Merah Putih karena Merah Putih merupakan simbol kebhinekaan, simbol persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga diharapkan Gambiran menjadi kampung yang menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa di wilayah NKRI,” jelas Dandim 0734/Yogyakarta.

Letkol Rudi berharap agar kampung Merah Putih nantinya bisa menjadi cikal bakal geliat ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.

“Kalau kawasan ini dijadikan ikon pariwisata, maka dengan sendirinya ekonomi warga akan naik,” jelasnya.

Di sisi lain, hingga Jumat (30/03/2018) sebagai upaya mewujudkan Kampung Merah Putih,  Pok Tuud yang dipimpin Pelda Muldiharto dengan penuh semangat melanjutkan pemasangan umbul-umbul Merah Putih hingga pintu masuk Kampung Gambiran di Rt 30 Rw 08. (kt1)

 

Redaktur: Faisal

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com