Psikolog UP 45 Ungkap Cara Mengatasi Masalah Psikologis Anak Dimasa Pandemik Covid-19

YOGYAKARTA – Masa Pandemic Covid-19 membuat masyarakat terpaksa menjalani pola kehidupan baru, salah satunya menjalankan physical distancing sebagai protokol pencegahan penularan.   

Physical distancing, dapat menimbulkan masalah psikologis bagi masyarakat Tak hanya orang dewasa, melainkan juga anak-anak. Untuk mengatasi masalah psikologis anak saat berada di rumah saja, peran orang tua sangat penting dalam pendampingan.

Psikolog yang juga Kepala Program Studi (Kaprodi) Psikologi Universitas Proklamasi 45 (UP45) Eni Rohyati, M. Psi., mengungkapkan, ada empat hal yang perlu dilakukan oleh orang tua selama masa pandemi untuk mendampingi sang buah hati di rumah,

“Hal tersebut adalah berdamai dengan diri sendiri, mengenali kepribadian anak, mengenali tipe belajar anak, dan melakukan aktivitas sebagai relaksasi,” ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Jumat (22/05/2020).

Menurut Eni, dalam melakukan pendampingan, orang tua dituntut mengenal tentang Tipe Kepribadian Anak,

“Ada empat tipe kepribadian anak, yaitu Choleris, Pleghmatis, Sanguinis, dan Melancholis. Setiap kepribadian ini memiliki ciri kepribadian, kelebihan, dan kekurangan masing-masing,” tambah Eni.

Eni menjelaskan, ada berbagi strategi untuk mendampingi anak sesuai tipenya masing-masing. Ia mencontohkan salah satu dari ke empat tipe yang menarik adalah tipe Choleris atau  tipe ‘sang pemimpin’,

“Anak dengan tipe ini biasanya terlihat keras kepala, selalu ingin jadi yang utama, suka mengatur, dan senang menjadi pemecah masalah dari permasalahannya sendiri. Cara berkomunikasi dengan anak tipe Choleris salah satunya dengan menjelaskan secara singkat dan tidak berbelit-belit. Pada umumnya, anak dengan tipe kepribadian ini menyukai hal-hal atau informasi yang logis dan masuk akal. Si Choleris juga lebih jeli dalam mendeteksi bahasa tubuh dari orang tua atau orang-orang di sekitarnya,” terang Eni.

Hal senada disampaikan Dosen Psikologi UP45, Sapta Kurniawati, M. Psi.

Menurut Sapta, Mindfullness atau Parenting Masa New Normal (gaya hidup baru) menjadi penting untuk diketahui orang tua agar bisa melakukan pendampingan dengan baik.

“Mindfullness merupakan kemampuan memusatkan perhatian secara langsung, membantu individu agar memiliki kesadaran, dan tidak reaktif terhadap keadaan saat ini” jelasnya.

Praktisi pendidikan sekaligus konselor ini menjelaskan, aspek-aspek yang terkandung dalam Mindfullness diantaranya adalah fokus pada peristiwa sekarang, tanpa penilaian, dilakukan dengan sengaja, observasi subjek, membebaskan, dan empati,

“Mindfullness sangat perlu diciptakan dalam situasi pandemi. Aspek-aspek dalam mindfullness juga perlu diterapkan dalam pelaksanaannya. Aspek kognitif dengan tetap tenang, berpikir positif, dan tidak reaktif dalam menghadapi pandemik,” imbuhnya.

Sedangkan  Aspek emosi, menurut Sapta,  yaitu dengan mengelola diri dengan baik pada masa pandemi dan aspek afektif dengan penerimaan diri yang baik serta mencerminkannya melalui rasa bersyukur,

“Mindfullness sangat bermanfaat bagi orang tua dan anak. Sehingga jika Mindfullness dapat tercipta dalam situasi pandemi ini, akan muncul pula kelekatan positif, percaya diri, ketenangan, dan kesejahteraan psikologis” tutup Sapta.

Sekadar informasi, Biro Psikologi UP45 dan KUI UP45 sebelumnya telah melaksanakan seminar dengan tema: Berbahagia Bersama Anak Saat Pandemi dan Melalui Masa “The New Normal” Rabu 13 Mei 200 yang lalu, dengan pembicara Eni dan Sapta. Seminar tersebut dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Whatsapp sebagai bentuk pelaksanaan physical distancing yang diikuti oleh 250 peserta.  (rd2)

Redaktur: Fefin Dwi Setyawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com