SLEMAN– Berdasarkan update peta epidemiologi Covid-19, pada minggu pertama bulan Ramadhan tahun ini, enam kapanewon masuk zona merah Covid-19, yaitu Kapanewon Tempel, Gamping, Depok, Ngaglik, Kalasan, dan Cangkringan. Sementara itu 11 kapanewon lainnya masuk zona oranye. Meliputi, Kapanewon Moyudan, Seyegan, Mlati, Berbah, Sleman, Turi, Pakem, Godean, Minggir, Prambanan dan Ngemplak.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menuturkan, ada perbaikan zonasi walaupun tidak ada kapanewon dengan kategori kuning dan hijau. Peta epidemologi Covid-19 menurutnya sangat dinamis sesuai dengan tingkat penyebarannya.
Menurutnya, untuk terus menekan laju penularan Covid-19, Joko berharap agar Satgas Penanganan Covid-19 di wilayah agar terus memerhatikan Instruksi Bupati Sleman No.8 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis Mikro.
Dinkes Sleman, kata dia, akan terus mendorong dan mengharapkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan sesuai Perbup No.37.1 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin Dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019,
“Kami mengimbau agar seluruh masyarakat disiplin terapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) protokol kesehatan pencegahan Covid-19 terutama dengan Cita Mas Jajar, mencuci tangan pakai sabun, memakai masker dan menjaga jarak minimal 1,5 meter,” katanya, Minggu (18/04/2021).
Saat ini, masyarakat tengah menjalani ibadah puasa dengan berbagai kegiatan sosial keagamaan. Mulai kegiatan solat berjemaah hingga pasar-pasar tiban Ramadan menjelang buka puasa. Joko berharap agar masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan,
Ia juga mengingatkan meskipun sudah pakai masker dan cuci tangan, kalau berkerumun risiko tertular tetap sangat tinggi. Selain itu, ia menekankan kasus di Sleman dan DIY masih tinggi,
“Penularan masih terjadi, artinya masih banyak orang mengidap virus Corona tapi asimtomatik alias OTG,” pungkasnya. (kt1)
Redaktur: Faisal