YOGYAKARTA – Pekan Audit Muti Internal (AMI) Fisip Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta tahun akademik 2021/2022 resmi ditutup, Senin (29/11/2021). Dalam acara tersebut sekaligus dilakukan serah terima dokumen AMI Fisipol UWM dari auditor bersertifikat, di ruang Sidang Nusantara UWMY.
Dekan Fisip Universitas Widya Mataram, Dr. Martadani Noor, MA, menuturkan, Tujuan dilaksanakannya AMI adalah untuk mengetahui apakah input , proses, output dan outcome kampus sudah berjalan dengan baik dan dan benar sesuai standar mutu perguruan tinggi. Menurutnya, AMI perguruan tinggi merupakan kegiatan yang sistematis, independen, dan terdokumentasi untuk mendapatkan bukti audit (audit evidence) dan melakukan evaluasi,
“AMI juga sebagai bagian pertanggungjawab perguruan tinggi terhadap publik yang berhak mengetahui apakah sebuah kampus berjalan dengan bermutu atau kampus acek-ecek,” kata Martadani dalam Acara yang dihadiri oleh para wakil Dekan, kepala program Studi, kepala Unit Penjamiman Mutu Fakultas, Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Universitas dan para auditor.
Dikatakan Martadani, audit merupakan kegiatan wajib yang dijalankan oleh lembaga secara internal dan eksternal. Kegiatan audit memeriksa antara lain kebijakan, prosedur atau persyaratan akademik yang dijadikan rujukan dengan tujuan untuk memeriksa sejauh mana sistem manajemen mutu pada program studi dan fakultas memenuhi kriteria audit.
Martadani menguraikan, kegiatan AMI yang telah dilaksanakan selama sepekan tersebut berbasis 9 kriteria. Yaitu, Visi Misi Tujuan dan Sasaran, Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama, Mahasiswa, Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Sarpras, Pendidikan, Penelitian, Pengabdian, Luaran dan Capaian Tridarma,
“Dari 9 kriteria tersebut secara detail memuat lebih dari 100 item pengukuran yang menjadi penentu mutu program studi dan fakultas,” kata Martadani.
Ia mengungkapkan, Fisipol memiliki kepentingan untuk mengukur kinerja institusi, program studi, dan perangkat kinerja pendukungnya sehingga posisi audit mutu internal menjadi salah satu instrumen assessment, diagnosis, dan pemetaan persoalan sekaligus pencapaian kinerja,
“Pengukuran AMI lebih dari 100 item, mulai dari hal-hal kecil, misalnya apakah ada bukti kehadiran mahasiswa , apakah terdokumentasi bahwa dosen memberikan mengajaran yang komunikatif, kolaboratif, interkaktif, adil dan terbuka,” tutupnya.
Ia berharap dengan hasli dari Pekan AMI masyarakat bisa lebih mengetahui kualitas FISIP UWM yang terus meningkat dari tahun ke tahun. (kt1)
Redaktur: Jafaruddin. AS