Ini Contoh Orang Sukses Setelah Usia 40 Tahun dari Berbagai Negara, yang dari Indonesia Tidak Disangka-Sangka

SUKSES adalah tujuan setiap manusia di muka bumi. Tapi tidak semua orang bisa meraih sukses, atau meraih impiannya. Terlebih Ketika seseorang merasa sudah ‘berumur’ plus merasa gagal meski sejak muda sudah bekerja. Misalnya Ketika sudah mencapai usia 40 Tahun, merasa sudah tidak ada kesempatan meraih sukses.

Tak sedikit orang yang menganggap ketika usia 40 tahun dan belum sukses, berarti sudah tidak ada harapan untuk sukses, bahkan dinilai gagal. 40 tahun sudah tidak bisa lagi mendaftar bekerja di perusahaan-perusahaan besar apalagi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terlebih mendaftar sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Mau merintis usaha, kurang modal. Atau yang sudah memiliki usaha tidak berkembang, bahkan nyaris gulung tikar di masa Pandemi Covid-19. Tapi ternyata sukses tidaknya seseorang bukan lantaran factor usia.

Orang Amerika

Contoh orang sukses setelah usia 40 tahun sudah banyak dari belahan dunia.  Diantaranya adalah Harland David Sanders atau kolonel Sanders, sang pendiri Kentucky Fried Chicken (KFC). Setelah mengalami serangkaian kegagalan di masa mudanya, pada usia 62 tahun, Sanders mewaralabakan KFC untuk pertama kalinya. Saat ini, KFC memiliki lebih dari 18.800 gerai di 118 negara dan wilayah berbeda.

Orang Jepang

Dari negeri Sakura (Jepang) ada nama Taikichiro Mori. Sebelum menjadi miliader, Mori sebelumnya merupakan seorang akademis yang akhirnya menjadi investor bidang real estate. Ia sukses dan mampu meraup harta banyak di usia 51 tahun. Dia bahkan sempat menjadi orang terkaya di dunia, tahun 1992.

Orang China

He Rongfeng, Jutawan yang sukses berkat bisnis furniture. Saat itu usia 17 tahun He Bersama teman-temannya merantau dari desanya ke Kota Taizhou, Provinsi Zhejiang untuk mencari pekerjaan.

Namun beberapa tahun di kota itu ia dan teman-temannya tidak mendapat pekerjaan, sehingga menjadi gelandangan.

Hingga pada suatu Ketika ia ditolong Dai Xingfen, seorang wanita pemilik kedai mi di di kota Taizhou. Dai merawat He hingga memberikan bekal untuk mencari pekerjaan.

Selama belasan tahun He bergelut dalam bisnis urniture. Jerih payahnya pun berbuah manis. Setelah usia 45 tahun ia menjadi pengusaha sukses dan menjadi ketua perhimpunan pengusaha di kota Shenyang, provinsi Liaoning pada tahun 2014.

Orang India

Falguni Nayar, seorang mantan banker di India. Pada usia 49 tahun, setelah berhenti dari pekerjaannya sebagai kepala cabang investasi perbankan Bank Kotak Mahindra pada 2012, Ia memulai berwirausaha.

Dengan modal awal USD 2 juta dari tabungan keluarga, dia berpikir tentang membangun Sephora versi India untuk ikut dalam rantai pergerakan produk kosmetik internasional. Akhirnya ia mendirikan Ia merintis bisnis ritel online dari produk kecantikan, yang diberi merek nama Nykaa. Bisnisnya kemudian berkembang menjadi toko fisik juga. Perusahaan ini sekarang memiliki 70 toko di 34 kota dan memanfaatkan situs web serta aplikasinya untuk menarik lebih dari 60 juta pengunjung setiap bulan.

Orang Indonesia

Di Indonesia, muncul nama Ahmad Sukoco atau lebih dikenal Pak Ndul. Dia adalah seorang petani asal Desa Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Jawa Timur. Awalnya, Pak Ndul ingin mendapat penghasilan lebih sembari memberi edukasi serta hiburan kepada khalayak luas. Hingga terciptalah ide untuk membuat akun YouTube miliknya.

Saat pertama kali membuat akun Youtube, Pak Ndul beserta timnya sempat mengalami jatuh bangun, sehingga akhirnya menemukan konsep channel YouTube ‘Wagu’ atau Waton Guyon. Di usianya yang ke 44 tahun, Pak Ndul mulai serius menjadi konten creator di Channel Wagu mulai Akhir Maret 2018. Hingga kini ia sudah memiliki 1 juta lebih subscriber dan video-videonya dilihat jutaan viewer.

Kini Pak Ndul menjadi jutawan, dengan penghasilan ratusan juta per bulan dan tembus Rp 2 Miliar lebih dalam setahun. Tentu penghasilannya dari YouTube lebih banyak dari penghasilan Bertani.

Jadi masihkah menganggap usia 40 tahun belum sukses berarti gagal? (*)

Kontributor: Reza Ardian Santoso

Redaktur: Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com