SLEMAN – Semangat dan performa para siswa dan atlet Dojang Black Hawk Taekwondo Yogyakarta sempat menurun semenjak pelatih utama, Sabeum (instruktur) Subagyo meninggal dunia pada 08 juni 2022 yang lalu. Namun tak ingin larut dalam duka cita, para siswa dan atlet Dojang Black Hawk yang bermarkas di Gor Balai Kalurahan Banyuraden, Gamping, Sleman ini kembali bangkit dan menorehkan prestasi.
Salah satu pelatih, Sabeum Riyana Mustika mengungkapkan, kepelatihan di Dojang Black Hawk kini diteruskan oleh Sabeum Reno Luthfi Aziz yang merupakan putra dari (alm) Sabeum Subagyo.
Menurut Riyana, dalam melatih para siswa Dojang Black Hawk, Sabeum Reno dibantu oleh tiga pelatih yang juga merupakan murid dari (alm) Sabeum Subagyo. Selain dirinya yang mengampu teknik atau jurus kroyugi dan poomsae, ada Sabeum Fendy yang merupakan spesialis kroyugi dan Sabeum Ferdi yang membidangi poomsae.
Riyana mengungkapkan, saat ditinggal oleh (alm) Sabeum Subagyo, ia merasakan semangat para siswa sempat menurun.
“Setelah sabeumnim Bagyo berpulang, yang saya rasakan mental anak-anak benar-benar down. Semangat ikut turun. Kehilangan sabeum Bagyo seperti kehilangan bapak, kehilangan pegangan dan panutan. Selain sedih, mereka saya lihat juga bingung, kedepannya mau bagaimana,” ungkap Riyana, Senin (30/01/2023).
Namun, kata Riyana, berkat kerjasama wali atlit untuk terus mendorong semangat anak-anak berlatih, secara pelan pelan mulai kembali bangkit.
Menurut Riyana, semangat siswa pelan-pelan mulai kembali tumbuh sejak kejuaraan Walikota Yogyakarta. Para siswa mulai dapat kepercayaan diri lagi, meskipun belum maksimal.
“Sampai pertandingan terakhir Kejurkab Sleman kemarin, mereka mulai ketemu enjoy-nya lagi,” kata Riyana
Ia menjelaskan, sepeninggal Sabeum Subagyo, para atlet Taekwondo dari Dojang Black Hawk kembali aktif mengikuti berbagai kompetisi dan berhasil meraih medali. Antara lain dalam Kejuaraan DBON Taekwondo Championship piala mempora Pada tanggal 12-13 November 2022, di gedung Juang KONI Yogyakarta.
Atlet yang turun dalam pertandingan sebanyak 17 orang. 4 medali emas berhasil diraih oleh masing-masing Nathania Sheila (Poomsae), Bramantya Ibra (Poomsae), Ananda Bhadra (Poomsae) dan Inara Orlin (Kyorugi). Kemudian 4 medali Perak diraih oleh Luthfiah Amaani Nafilah (Poomsae), Haikal Nur Tsalasa (Kyorugi), Danendra Alan (Kyorugi), dan Dewi Arthy’kha Sari (Kyorugi). Sedaangkan 3 perunggu diraih Amira Putri Azzahra (Poomsae), Aurel Khansa Wijayanti (Kyorugi), dan Dila Aulia (Kyorugi).
Pada 27 dan 28 Desember 2022 para atlet Black Hawk kembali berlaga dalam Kejuaraan Walikota Cup IX 2022 -Regional 5 Provinsi. Sembilan orang atlet handal diterjunkan. Dua medali emas dalam tournament tersebut diraih Bramantya Ibra (Poomsae) dan Dewi Arthy’kha Sari (Kyorugi). Kemudian Empat Perak didapatkan oleh Luthfiah Amaani Nafilah (Poomsae), Nathania Sheila (Poomsae), Ananda Bhadra (Poomsae) dan Haikal Nur Tsalasa (Kyorugi). Sementara itu 2 Perunggu diboyong Anisa Dwi Qoirun (Kyorugi) dan Aurel Khansa Wijayanti (Kyorugi).
“Pada awal tahun, tepatnya 21 Januari 2023 ini, 3 atlet Black Hawk juga mengikuti Kejuaraan Pelajar Kota Yogyakarta. Ketiganya meraih prestasi. Dua orang mendapatkan (medali) Emas masing-masing Nathania Sheila pada Poomsae dan Jeremy Reyner pada Poomsae. Sedangkan satu perak didapatkan oleh Aurel Khansa W pada Kyorugi,” ungkap Riyana.
Tak lama berselang, 19 atlet Black Hawk juga bertarung dalam Kejurkab Sleman 2023 yang digelar pada 28 dan 29 Januari 2023. Dalam event tersebut, 4 atlet Black Hawk berhasil menyabet 4 emas, masing-masing adalah Luthfiah Amaani Nafilah (poomsae), Nathania Sheila (Poomsae), Anisa Dwi Qoirun (kyorugi) dan Dewi Arthy’kha Sari (Kyorugi).
Kemudian 10 Perak diboyong oleh Bramantya Ibra (Poomsae), Ananda Bhadra (Poomsae), Jeremy Reyner (Poomsae), Gabriel Bintang (Kyorugi), Haikal Nur Tsalasa (Kyorugi), Rafiq Fino (Kyorugi), Inara Orlin (Kyorugi), Ainayya F (Kyorugi), Ahlam Faisal Hanif (Kyorugi) dan Sidqi Shabina (Kyorugi)
Sedangkan 5 Perunggu disabet oleh Fatma Nur Hapsari (Poomsae), Aurel Khansa Wijayanti (Kyorugi), Salman AlFarisy (Kyorugi), M. Melino Arisco (Kyorugi), dan Khansa Zaida (Kyorugi)
“Sepeninggal Sabeum Subagyo memang masih banyak yang perlu dibenahi, tapi insyaAllah pelan-pelan Black Hawk bisa bangkit lagi seperti saat beliau (Sabeum Subagyo) melatih dahulu,” ucap Riyana.
Sementara itu, salah satu siswa sekaligus atlet berprestasi Dojang Black Hawk, Luthfiah Amaani Nafilah mengaku merasa sangat kehilangan Sabeum Subagyo yang telah banyak memberikan ilmu serta motivasi kepadanya dan para siswa lainnya. Namun demikian, peraih emas (poomsae) dalam dalam Kejurkab Sleman 2023 ini tak ingin terus larut dalam kesedihan.
“Memang sempat menurun semangatnya sejak Sabeum Subagyo meninggal dunia. Kami sedih. Tapi sekarang kami akan kembali bangkit, semangat untuk berlatih dan berusaha mewujudkan harapan (alm) Sabeum Subagyo, agar siswa Black Hawk bisa meraih prestasi yang tinggi,” Pungkas Via, sapaan akrab Siswi Kelas 7 internasional SMP Mutiara Persada ini. (rd1)
Redaktur: Ja’faruddin AS