Kembali Maju Caleg, Fokki Kuatkan Spiritual dengan Ziarah ke Makam Bung Karno dan Sidiq Djoyosoekarto

Antonius Fokki Ardiyanto saat ziarah di Makam Bung Karno di Blitar. Foto: doc/Pri
Antonius Fokki Ardiyanto saat ziarah di Makam Bung Karno di Blitar. Foto: doc/Pri

YOGYAKARTA – Anggota DPRD Kota Yogyakarta, Antonius Fokki Ardiyanto, S.IP berziarah ke makam Bung Karno dan Sidiq Djoyosoekarto, Ketua Umum (Ketum) ke 5 Partai Nasionalis Indonesia (PNI) di Blitar, Jawa Timur, pada Sabtu (20/05/2023).

Fokki, sapaan akrabnya, mengaku berziarah ke ke makam dua tokoh Bangsa tersebut, untuk melakukan perjalanan spiritual sekaligus refleksi peringatan hari Kebangkitan Nasional.

Anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan ini,  akan kembali maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Kota Yogyakarta dalam Pemilu 2024, di Daerah Pemilihan (Dapil) V Kemantren (Kecamatan) Umbulharjo dan Kota Gede.

“Pada tanggal 20 Mei 2023 ini, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, saya melakukan perjalanan spiritual ke Makam Bapak Marhaenisme, Bung Karno dan Ketua Umum PNI ke 5 Sidiq Djoyosoekarto, untuk mengingatkan kepada diri saya sendiri sebagai wakil rakyat harus mewarisi api perjuangan beliau berdua” katanya dalam keterangan tertulisnya.

Fokki mengungkapkan, sebagai orang Jawa dan juga seorang Marhaenis, maka mendoakan bapak ideologis yang telah meninggal dunia sebelum berlaga dalam pemilu 2024 adalah suatu gerakan spiritual untuk semakin meneguhkan keyakinan bahwa perjuangan ini diabdikan untuk kepentingan rakyat marhaen dan semata mata untuk bangsa dan negara.

Alasan utama mengapa selain gerakan ziarah spiritual ke Makam Bung Karno, Fokki juga melakukan di Makam Ketum PNI ke 5 (1950-1955) Sidiq Djoyosoekarto adalah berdasarkan studi literasi untuk mengenang jasanya membesarkan dan membawa PNI menang dalam Pemilu 1955.

“Seperti diketahui bahwa PNI adalah unsur utama dari Fusi PDI yang sekarang menjadi PDI Perjuangan. Disamping itu juga untuk menghayati dan berusaha menerapkan apa yang telah dilakukan Bapak Sidiq Djoyosoekarto dalam membesarkan PNI yaitu selalu bersama rakyat bukan bersama elit elit yang ada di Jakarta,” ungkap Ketua Keluarga Besar Marhaenis Kota Yogyakarta ini.

Menurut Fokki, sebagai Ketum Partai gerakan Sidiq pada waktu itu dianggap tidak lazim karena seharusnya tinggal di Jakarta, tetapi ia tinggal bersama di rumah kader kader partai, berkeliling ke berbagai daerah untuk membesarkan partai.

“Dan terbukti di Pemilu tahun 1955, PNI menang pemilu,” ujar Fokki yang saat ini juga tengah menyelesaikan menulis bukunya yang berjudul ‘Membumikan Kembali Marhaenisme’.

“Api perjuangan bersama rakyat, rakyat sebagai cakrawati inilah yang dijadikan inspirasi bagi saya dalam berpolitik, sehingga menyempatkan diri melakukan pergerakan ziarah spiritual di Makam Sidiq Djoyosoekarto ini,” pungkas Fokki. (pr/kt1)

Redaktur: Hamzah

 

59 / 100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com