Bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan yang ke-79. Setelah kurang lebih 350 tahun dalam masa penjajahan, memperingati HUT Kemerdekaan merupakan salah satu ungkapan rasa syukur sekaligus mengenang jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan. Di sisi yang lain, bangsa Palestina hingga saat ini masih terus berjuang untuk memperoleh kemerdekaan dari Israel.
Sebagai bangsa yang sangat lama mengalami penjajahan dan terus berjuang, tentu sangat memahmi dan mendukung apa yang sedang diperjuangkan oleh bangsa Palestina. Perangk Palestina Vs Israel kembali memuncak. Bahkan semakin membara setelah Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh oleh Israel di Iran. Dunia pun bersuara menunjukan keberpihakannya baik yang pro Palestina khususnya maupun yang pro Israel.
Serangan demi serangan dilakukan oleh Israel demi mendapatkan tujuannya, yaitu memperluas wilayah Israel dengan menduduki Palestina khususnya di Gaza. Korbannya tentu saja kebanyak warga sipil. Warga biasa yang tidak terlibat dalam perselisihan dalam beberapa kasus justru dibantai, diserang, diculik, dijarah dan dihalang-halangi untuk mendapartkan makanan dan air.
Terus sampai kapan konflik Pelesta Vs Israel berakhir? Secara politik dan eksistensi, Palestina dan Israel sulit didamaikan. Sebab akar masalahnya adalah perebutan wilayah. Konflik bahkan perang keduanya akan terus sampai benar-benar ada pihak yang kalah menyerah.
Konflik yang berkepanjangan tentu menimbulkan dampak sosial ekonomi khususnya bagi Palestina yang notabenenya jauh lebih lemah. Beberapa dampak sosial ekonomi yang dialami Palestina adalah pergerakan warga yang dibatasi, perampasan tanah, dan tentu saja sulit menjalankan ekonomi. Kehidupan masyarakat Palestina lebih banyak mengandalkan bantuan dari negara lain. Tentu yang paling banyak menjadi korban adalah perempuan dan anak-anak.
Hingga saat ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seakan tidak berkutik menghadapi Israel, apablagi Israel jelas-jelas disokong oleh Amerika Serikat. Wajar pula Palestina yang lemah terus menjadi sasaran keganasan Israel. Apalagi Palestina juga terbelah menjadi dua, Hamas yang menguasa Gaza dan selalu melakukan perlawanan terhadap Israel, dan Fatah yang menguasai Tepi Barat yang tampaknya bisa bersahabat dengan Israel.
Serangan yang dilakukan oleh Israel telah banyak merusak dan menghancurkan tempat tinggal, tempat ibadah, bahkan kantor PBB yang digunakan untuk lembaga bantuan. Sebagian besar negara di belahan bumi lainnya, terutama negara-negara yang memiliki penduduk beragama Islam sangat mengecam tindakan Israel. Bagi mereka Israel telah mengambil hak-hak yang dimiliki oleh warga sipil Palestina. Israel juga telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Para pembela HAM Internasional di berbagai dunia mengatakan bahwa perlakukan Israel terhadap Palestina ini merupakan kejahatan perang.
Sebenarnya sudah banyak resolusi tentang konflik Israel dan Palestina yang dikeluarkan oleh PBB. PBB juga telah meluncurkan misi tentang penyelidikan kejahatan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Bahkan Israel juga banyak mendapat kecaman dari ngara-negara Barat yang notabenenya mayoritas non muslim. Tentu saja kecaman itu lebih banyak karena faktor kemanusian.
HAM merupakan hak yang dimiliki semua orang sejak mereka dilahirkan. Artinya, HAM merupakan hak yang dimiliki seseorang hanya karena menjadi manusia. Karena mereka adalah manusia, setiap orang mempunyai hak yang sama, terlepas dari apakah hak tersebut diberikan oleh masyarakat atau oleh kerangka hukum positif. Siapa pun yang melanggar HAM orang lain seharusnya mendapatkan konsekuensi. Hak-hak warga Palestina khususnya hak untuk hidup dan hidup aman, telah terampas oleh Israel.
*Dikutip dari berbagai sumber.
*Devy Fitria Oktaviani adalah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal.