Gunungkidul – Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Gunungkidul terus digenjot meski anggaran daerah tengah mengalami pengetatan. Kamis (6/11/2025), Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, meresmikan dimulainya Groundbreaking dan sosialisasi pekerjaan rekonstruksi ruas jalan Playen–SP3 Gembol (0301) yang digelar di Balai Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen.
Acara yang diinisiasi oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman (DPUPRKP) ini dihadiri sekitar 70 peserta, terdiri dari unsur pemerintah, kontraktor, serta masyarakat dari tiga kalurahan yang menjadi bagian proyek, yaitu Playen, Bleberan, dan Banyusoco.
Jalan Baru untuk Akses Ekonomi dan Wisata
Kepala DPUPRKP Gunungkidul, Rakhmadian, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa proyek rekonstruksi jalan sepanjang 8,35 kilometer tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memperbaiki konektivitas antarwilayah. Dari total panjang jalan, sekitar 1,12 kilometer di antaranya mengalami kerusakan dan akan segera diperbaiki.
“Total anggaran yang digunakan mencapai sekitar Rp2,09 miliar dengan waktu pengerjaan 58 hari. Kami targetkan selesai sebelum Natal dan Tahun Baru agar masyarakat sudah bisa memanfaatkan akses ini,” ujarnya.
Pembangunan jalan dibagi dalam tujuh segmen, meliputi pembuatan talud, drainase, serta pelapisan aspal menggunakan jenis Acdc berkualitas tinggi dengan ketebalan enam sentimeter. Rakhmadian juga menekankan pentingnya menjaga kualitas pekerjaan agar jalan tidak cepat rusak akibat air hujan.
“Meski terjadi pemangkasan anggaran infrastruktur, kebijakan Ibu Bupati tetap menempatkan pembangunan jalan sebagai prioritas utama karena manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” imbuhnya.
Kritik dan Harapan dari Warga
Lurah Bleberan, Bambang Fajarudin, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Gunungkidul atas realisasi pembangunan tersebut. Ia menilai proyek jalan Playen–SP3 Gembol sangat penting bagi masyarakat setempat, terutama dalam memperlancar aktivitas ekonomi dan akses pendidikan.
Namun demikian, Bambang juga menyampaikan aspirasi masyarakat terkait akses menuju objek wisata Air Terjun Sri Gethuk yang hingga kini belum diperbaiki.
“Banyak warga yang berharap perhatian pemerintah juga diarahkan ke akses wisata. Jalan yang baik bukan hanya memudahkan warga, tetapi juga menjadi penopang ekonomi dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ucapnya.
Bupati Endah: Pembangunan Harus Merata
Dalam sambutannya, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh hanya terfokus pada wilayah wisata pantai, melainkan juga menjangkau daerah pedalaman dan kawasan wisata non-pantai seperti Bleberan.
“Jangan hanya jalan pantai yang dipikirkan, wilayah yang tidak punya pantai juga harus diperhatikan. Infrastruktur harus dibangun merata, agar semua masyarakat merasakan manfaatnya,” tegasnya.
Endah juga menyinggung soal keterbatasan fiskal daerah. Ia menjelaskan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Gunungkidul saat ini masih berkisar di angka Rp315 miliar, sebagian besar berasal dari pajak dan retribusi.
Sementara Dana Alokasi Khusus (DAK) yang biasanya digunakan untuk pembangunan, kini dialihkan untuk program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) program presiden yang wajib dijalankan seluruh daerah.
“Dana DAK sebesar Rp102 miliar tahun ini ditiadakan karena dialihkan untuk program MBG. Tapi ini adalah janji presiden dan harus dijalankan. Desember nanti, 59 dapur di Gunungkidul harus sudah beroperasi untuk melayani sekitar 174 ribu siswa,” paparnya.
Meski menghadapi keterbatasan, Bupati Endah memastikan pemerintah tetap berkomitmen menjaga pembangunan infrastruktur agar tidak terhenti. Ia juga mengingatkan para pelaksana proyek untuk mengedepankan keselamatan kerja dan membangun komunikasi baik dengan masyarakat.
“Saya harap sebelum Natal dan Tahun Baru jalan sudah bisa digunakan. Mari kita bangun komunikasi yang baik antara pemerintah, pelaksana, dan masyarakat agar hasilnya benar-benar memberi manfaat,” pungkasnya.
Manfaat Langsung bagi Warga
Pembangunan ruas jalan Playen–SP3 Gembol diharapkan membawa dampak positif bagi masyarakat tiga kalurahan yang dilalui jalur ini. Selain memperlancar mobilitas warga, keberadaan jalan baru juga akan memperkuat akses ekonomi lokal, mempercepat distribusi hasil pertanian, serta membuka peluang bagi pengembangan potensi wisata di kawasan Bleberan.
Warga pun berharap proyek tersebut dapat menjadi awal dari pemerataan pembangunan di Gunungkidul bukan hanya untuk membuka jalan, tetapi juga membuka kesempatan dan harapan baru bagi masyarakat pedesaan.














