Semen Indonesia Gelar Lomba Seni Langen Beksan Se-Rembang Demi Lestarikan Budaya Lokal

REMBANG – Kabupaten Rembang memiliki sejumlah warisan budaya dan kesenian lokal yang patut dilestarikan. Salah satunya kesenian Langen Beksan, atau yang lebih populer dengan sebutan Tari Tayub. Bahkan kesenian yang unik ini masih hidup, berkembang dan sering dipertunjukkan pada berbagai kesempatan dengan berbagai macam varian dan corak jogedan.

Hal itu terungkap dalam acara “Bedah Budaya Seni Langen Beksan Rembang” yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Rembang bekerjasama dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (PTSI). Hadir sebagai narasumber dalam acara bedah budaya itu budayawan dan Dosen Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya, R. Djoko Prakoso.

Menurut panitia penyelenggara, Setijadji, acara tersebut merupakan bagian dari sosialisasi kegiatan Lomba Seni Langen Beksan Tayub yang akan dipusatkan di Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang. Acara ini akan diikuti oleh 9 Kelompok Seni Tayub dari 8 desa yang ada di Kecamatan Gunem dan Kecamatan Bulu.  

“Melalui bedah budaya ini kami ingin mendapatkan pandangan para pakar budaya mengenai nilai-nilai luhur dan ajaran yang terkandung dalam seni Tayub,” kata Setijadji. 

Untuk diketahui, Lomba Tayub ini merupakan rangkaian acara “Gebyar Kartini Award ke-135 Tahun 2015”.  Setijadji  yang dikenal sebagai pegiat seni dan budaya Rembang mengaku sangat berterima kasih kepada pihak Semen Indonesia yang telah memberikan support penuh penyelenggaraan acara tersebut.

“Ini adalah bukti bahwa PT Semen Indonesia sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki kepedulian terhadap pelestarian budaya lokal,” tuturnya.

Secara terpisah, Manajer CSR PT Semen Indonesia di Rembang Abdul Manan menyatakan bahwa PT Semen Indonesia memiliki komitmen untuk mendukung setiap kegiatan positif warga dan pemerintah di berbagai bidang, termasuk dalam soal seni dan budaya.

“PT SI adalah salah BUMN yang selama ini punya kepedulian untuk melestarikan budaya-budaya lokal agar tidak tergerus oleh modernisasi yang terus berjalan,” tandasnya.

Manan juga menambahkan kepedulian PT SI dalam bidang seni budaya ini adalah dalam rangka mengembalikan peran dan fungsi kesenian sebagai hiburan rakyat yang bisa menjadi sarana pendidikan dan pengajaran nilai-nilai luhur bangsa.

“Semoga dengan lomba ini masyarakat lebih mengenal seni Tayub sebagai tontonan yang penuh dengan tuntunan,” pungkasnya. (Why)

Redaktur: Herman W.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com