Sudah 30 Kasus Laka Terjadi di Tol Cipali, Penerangan Jadi Masalah

CIPALI – Pasca diresmikannya tol terpanjang di Indonesia yang mengubungkan Cikopo-Paliman (Cipali), para pengendara nampaknya mulai melirik tol tersebut sebagai sebuah alternatif lintasan untuk menghindari padatnya lalu lintas di pantura. Dipredikisikan pada puncak arus mudik lebaran, pengguna jalan Tol Cipali akan meningkat hingga 70 persen pada puncak arus mudik lebaran.

Tetapi, ada masalah yang menghantui tol Cipali yang jika tidak diatasi berpotensi meningkatkan jumlah kecelakaan lalu lintas di tol tersebut. Menurut Kepala Unit Patroli Jalan Raya Tol Cipali, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Kepolisian Daerah Jawa Barat, AKP Muhammad Taufiq, sudah ada setidaknya 30 kasus laka sepanjang tol tersebut dibuka untuk umum.

Minimnya penerangan di tol menjadi penyebab utamanya. “Ada beberapa ruas yang tidak dipasangi lampu,” terang AKP Taufiq, Kamis (02/01/2015).

Mengingat ruas tol yang panjang, penerangan memang menjadi hal yang dibutuhkan oleh pengendara. Apalagi ruas jalan tol melewati rute-rute sunyi seperti persawahan, perbukitan, pepohonan rimbun, yang minim penduduk sehingga kepanikan saat berkendara yang dilandasi rasa takut bisa saja terjadi saat penerangan tol kurang.

“Biasanya lampu penerangan itu wajibnya di tiga tempat, yaitu di tempat Interchange seperti gerbang tol, Lalu juga di rest area, dan tempat pemberhentian darurat,” jelasnya. (Sya)

Redaktur: Syarifuddin

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com