Ketua BPK RI: KAHMI Harus Turut Menyelesaikan Persoalan Kemiskinan

SEMARANG –  Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Dr. H. Harry Azhar Aziz, MA mengatakan, salah satu tugas Korps Alumni Himpunan Mahasisa Islam (KAHMI) berkewajiban turut berperan aktif dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa, salah satunya adalah persoalan kemiskinan. Menurutnya, di Indonesia sekitar 95% penduduk miskin karena ketiadaan pekerjaan.

“Banyak yang pergi ke negara lain untuk mendapatkan pekerjaan dan bersedia menghadapi resiko. Sebab Negara Indonesia dianggapnya tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan untuk mereka. Ironisnya, mereka kadang diperas oleh oknum pejabat atau pegawai negara agar bisa bekerja dan keluar dari kemiskinan,” tuturnya dalam acara Halal Bi Halal Keluarga Besar KAHMI Jawa Tengah (Jateng), di Aula Fakultas Hukum UNISULA Semarang, Sabtu (08/08/2014) siang.

Dalam acara bertema “Merajut Kembali Balung Pisahuntuk Indonesia Bermartabat” tersebut, Harry juga menekankan, para pejabat negara harus mampu merumuskan anggaran dan kebijakan yang ditunjukkan untuk terciptanya lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

“Dengan demikian, makin banyak orang miskin tidak bertambah miskin dengan kebijakan negara tersebut,” tandasnya.

Menanggapi Harry Azhar tersebut,  Fungsionaris Pengurus Besar (PB) HMI Departemen Kewirausahaan, Aristianto Zamzami yang hadir dalam kesempatan yang sama mengaku sependapat. Menurut aktivis sekaligus pengusaha muda ini, ibarat penyakit persoalan pengangguran dan kemiskinan hingga saat ini belum ditemukan obat yang ampuh.

“Kebijakan negara sebaiknya memberi kesempatan seluas-luasnya serta mendorong masyarakat untuk lebih berdaya di bidang ekonomi. Masyarakat harus mulai difasilitasi supaya bisa menjadi wirausahawan sehingga membuka lapangan kerja. Dengan demikian, persoalan kemiskinan akan teratasi” tukas direktur PT. Media Wartatama Berdikari dan Direktur PT. Karya Buana Nusantara ini.

Di akhir acara, Aristianto Zamzami menyerahkan buku keduanya yang berjudul ‘Sukses Itu Tak Seperti Kata Motivator: Doping Wirausaha Dosis Tinggi Buat Hadapi Pasar Bebas” kepada Harry Azhar Aziz. Dalam buku yang relatif tebal tersebut, Aristianto mengupas persoalan bangsa di bidang ekonomi dengan berbagai sudut pandang. Buku Aristianto Zamzami juga merumuskan solusi menuju Indonesia mandiri di bidang ekonomi sekaligus upaya mempersiapkan diri menghadapi era perdagangan bebas ASEAN atau yang dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Menciptakan entrepreneur (wirausahawan) pejuang, yang tidak hanya berpikir keuntungan untuk dirinya semata , melainkan juga memberikan keuntungan bagi masyarakat yang lebih luas, tentu menjadi kebutuhan mendesak saat ini,” kata Aristianto Zamzami.

“Terimakasih, saya sangat mengapresiasi buku ini. Semoga bisa membeikan manfaat bagi masyarakat,” kata Harry Azhar Aziz. (bom)

Redaktur: Rudi F

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com