Sesjen Wantannas: Fenomena Stunting Hampir Terjadi di Semua Wilayah

YOGYAKARTA – Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letjen TNI Doni Monardo memberikan ceramah umum dalam peringatan Dies Natalis ke-63 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), Kamis (28/06/2018).

Kegiatan digelar di ruang Ki Sarino Mangunpranoto UST Jl. Kusumanegara No.157, Umbulharjo, Yogyakarta, dengan tema Meningkatkan Ketahanan Nasional Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Doni Monardo memaparkan berbagai hal menyangkut isu ketahanan nasional. Diantaranya mengenai spektrum ancaman yang merongrong kedaulatan bangsa, konsep Bela Negara yang kini sedang digodok oleh Wantannas, serta contoh-contoh ancaman terhadap ketahanan nasional,

“Beberapa contoh ancaman terhadap ketahanan nasional Indonesia yang saat ini ada, diantaranya kerusakan lingkungan hidup, ancaman ideologi radikalisme atau terorisme, serta ancaman ideologi separatisme” kata Doni.

Dijelaskan Doni, kerusakan lingkungan hidup juga memiliki andil yang cukup besar atas terpeliharanya dan meningkatnya kemiskinan masyarakat. Ia mencontohkan kerusakan sungai Citarum yang sudah sangat parah. Dampak yang dirasakan masyarakat dari rusaknya Citarum ini, kata Doni, diantaranya susahnya masyarakat sekitar memperoleh air bersih, ikan di sungai tercemar dan tidak layak konsumsi, serta berbagai penyakit yang menyerang anak-anak dan orang dewasa seperti stunting atau masalah kekurangan gizi kronis.

“Tidak hanya di Jawa Barat, sebagian besar sumber daya air dan lingkungan hidup di Indonesia mengalami pencemaran dan rusak akibat ulah manusia sendiri,” imbuhnya.

Menurunnya sumber daya air dan lingkungan hidup menurut Doni mengakibatkan penurunan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Hal ini, kata dia, terlihat dari grafik penurunan prestasi olahraga Indonesia di berbagai Event Internasional seperti SEA Games dan Asian Games. Sejak tahun 1994 hingga 2014, Indonesia belum mampu masuk rangking 10 besar,

“Jadi jika kita lihat fenomena stunting ini terjadi di hampir semua wilayah, yang paling utama karena pencemaran lingkungan, dan kurang gizi. Ibu-ibu harus diajarkan kembali ketika hamil harus makan sayur, makan makanan yang berprotein serta makan makanan yang bisa meningkatkan kualitas janin. Hal ini bisa didapat apabila semua wilayah kembali menggerakan program PKK, jika ini dibiarkan terus maka akan banyak ibu-ibu muda yang hamil akan terganggu kebutuhan gizi janinnya,” ujar Doni.

Doni juga menjelaskan mengenai program emas biru dan emas hijau yang menjadi alat untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di Maluku dan Maluku Utara.

Diakhir paparannya, Doni memaparkan mengenai peluang kerjasama Wantannas dan Perguruan Tamansiswa dalam upaya Bela Negara.

Acara tersebut dihadiri Komandan Kodim (Dandim) 0734/Yogyakarta Letkol Inf Bram Pramudia S.E, serta jajaran pejabat Rektorat UST. (kt1)

Redaktur: Faisal

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com