Komunitas Motor Ngabuburide Bersama Anak Yatim di Lereng Merapi

SLEMAN – Puluhan bikers di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar touring dan buka bersama anak Yatim di Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Asy Syafi’iyah di Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Sabtu (18/03/ 2019) 

Koordinator Bikers Yogyakarta, Citra Sena mengatakan, acara yang diselenggarakan komunitasnya bertajuk ‘Ngabuburide’, yakni touring bermotor di Bulan Ramadan sambil menyambangi panti asuhan untuk memberikan santunan,

Menurut Citra, komunitas bikers sangat senang menikmati suasana alam lereng Merapi yang asri. Mereka juga senang bisa berbagi rezeki kepada hang membutuhkan,

“Kita senang menikmati perjalanan. Tapi kesenangan ini tidak melupakan untuk beramal dan  berbuat baik di Ramadan ini,” ungkapnya.

Santunan yang diberikan berasal dari para anggota yang menyisihkan sebagian rezeki, dikumpulkan lalu diberikan kepada yang membutuhkan. 

Citra berharap setiap tahun bisa menggelar acara serupa, mengajak komunitas motor yang lain berpartisipasi,

“Semoga ini bisa memberi inspirasi bagi yang lain, agar ke depan lebih banyak komunitas motor yang berpartisipasi,” harapnya.

Brand Manager Evalube Bambang Eka mengapresiasi acara Ngabuburide ini. Pihaknya setiap tahun memang ada program memberi santunan,

“Tahun-tahun sebelumnya, kita mengundang panti atau anak yatim ke kantor. Tahun ini kita turun langsung ke panti,” ujar Bambang.

Bukti dukungannya kepada komunitas motor peduli anak yatim ini juga dilakukan dua kota lainnya, yakni Jakarta dan Surabaya, berkolaborasi dengan komunitas Gila Motor.

Dijelaskan Eka, pada kesempatan itu juga memberi santunan kepada santri di panti dan pondok pesantren yang berada di lereng Merapi itu,

“Kita bantu kebutuhan sekolah dan uang secukupnya,. Semoga memberi manfaat,” imbuhnya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Asy Syafi’iyah, Imam Syafii, mengatakan, kunjungan komunitas bikers ini sangat istimewa,

“Orang yang memberi buka kepada orang yang berpuasa, khususnya anak yatim, Insyaallah mendapat pahala besar,” tuturnya. 

Menurutnya, panti dan pondok yang dikelolanya berdiri secara mandiri dengan segala keterbatasan, sehinga bantuan yang diterima begitu berharga.

Panti dan Pondok Pesantren Asy Syafi’iyah memiliki 56 santri. Sebanyak 40 santri tinggal di panti tersebut. Sedangkan sisanya masih tinggal bersama orang tuanya yang tidak jauh dari lokasi panti.

“Mereka berasal dari keluarga tidak mampu,” pungkas Syafii. (kt1)

Redaktur: Faisal

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com