Pantauan Hari Pertama Pelaksanaan ASPD SMP di Kota Yogyakarta, Forpi Temukan Masalah

YOGYAKARTA – Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta melakukan pemantauan terkait dengan pelaksanaan Asesmen Standar Pendidikan Daerah (ASPD) bagi siswa-siswi kelas IX tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) di beberapa sekolah di Kota Yogyakarta pada hari pertama, Senin (5/4/2021).

SMP yang dipantau Forpi Kota Yogyakarta pada hari pertama dan sesi pertama yakni SMP N 8, SMP N 5, SMPN 4, SMP N 15, SMP N 9, SMP N 10, SMP N 13 dan SMP N 16.

Koordinator Tim Forpi, Wahyu Wijayanta mengatakan, Berdasarkan pemantauan pelaksanaan ASPD dibeberapa SMP N di Kota Yogyakarta pada hari pertama timnya mencatat terdapat dua sekolah yakni SMP N 4 dan SMPN 15 Kota Yogyakarta sempat mengalami gangguan jarigan internet,

“Server mengalami offline atau server down pada saat siswa masih melaksanakan ASPD. Di SMP N 4 Kota Yogyakarta server down tejadi semua ruangan. Ada empat ruangan yang dijadika  tempat pelaksanaan ASPD. Server down terjadi sekitar 10 menit. Namun hal tersebut dapat diatasi oleh teknisi dan soal maupun jawaban para siswa tetap tersimpan. Tidak hilang,” ungkapnya.

Hal serupa terjadi di SMP N 15  server down terjadi sebelum pelaksanaan ASPD dilaksanakan. Menurutnya, yang menjadi catatan khusus di SMP N 15 ini adalah sebagian siswa yang ditemui Forpi Kota Yogyakarta mengaku kesulitan dalam mengenakan sarung tangan dari plastik karena licin saat menggunakan mouse.

“Ada beberapa catatan, evaluasi sekaligus rekomendasi yang akan diperbaiki pada hari selanjutnya, diantaranya agar protokol kesehatan tetap dijalankan secara ketat. Pihak sekolah senantiasa memberikan anjuran kepada orangtua/wali murid agar yang mengantar dan menjemput adalah orangtua. Jika memang mendesak dan terpaksa menggunakan jasa ojek online karena kedua orangtua bekerja, maka prokes tetap dilaksanakan secara ketat,” imbunya.

Selain itu, Forpi juga mengimbau agar pihak sekolah dapat menganjurkan kepada siswa agar ASPD hari berikutnya menggunakan sarung tangan karet. Karena jika para siswa menggunakan sarung tangan plastik membuat siswa tidak nyaman karena licin saat mengoperasikan mouse.

“Terakhir, pastikan aringan server tidak lagi mengalami gangguan. Karena hal ini dapat mengakibatkan siswa menjadi down secara psikologis dengan terjadinya server down. Ketersediaan genset guna mengantisipasi listrik apabila terjadi aliran listrik padam juga sudah disiapkan,” pungkasnya. (pr/kt1)

Redaktur: Faisal

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com