SERINGKALI dalam masyarakat terdengar pepatah “Orang pintar dikalahkan Orang Bejo”. Bejo yang berarti beruntung (Bahasa Jawa – red.) memang menimbulkan fenomena tersendiri didalam masyarakat.
Hadirnya orang-orang yang “Bejo”” kadang menimbulkan decak kagum hingga iri dengki di sanubari. Bahkan, dalam industri Jamu-jamuan sempat terjadi perang iklan, dimana dalam iklan mereka persepsi Orang Pintar versus Orang Bejo begitu ditonjolkan.
Lalu sebenarnya seperti apakah konsep orang bejo itu? Kenapa kadangkala ada orang yang begitu “Bejo”nya alias begitu beruntung? Padahal bisa jadi ia tidak sepintar atau secerdas rekan-rekannya di lingkungan sekitar.
Oktavia Pramono dalam bukunya ini mencoba membedah konsep orang Bejo. Menganalisa sumber keberuntungan mereka yang ternyata tidak semata-mata didasarkan pada nasib atau takdir Tuhan. Malah untuk menjadi “Bejo’ Itu bisa dipelajari siapa saja.
Tak salah bila sub judul buku ini adalah : Cara Pintar Mendatangkan Nasib Bejo dalam Diri Anda. sang penulis menjabarkan dengan gamblang cara berfikir dan cara bekerja wong bejo. Diharapkan dengan buku ini anda sekalian mampu menjadi si “Bejo” yang senantiasa beruntung dalam hidup anda. (lia)
Redaktur: Aristianto Zamzami