Edutek  

Dorong Geografi Jadi Mata Pelajaran Wajib Nasional, P3GI Gelar Rakernas Perdana

Ketua P3GI Prof.Dr.M.Nur.Sa'ban.S.Pd, MPd. Foto: Ist
Ketua P3GI Prof.Dr.M.Nur.Sa'ban.S.Pd, MPd. Foto: Ist

YOGYAKARTA – Pekumpulan Profesi Pendidik Geografi Indonesia ( P3GI ) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) perdana pada Kamis–Jumat, 3–4 Juli 2025 di Hotel Abadi Malioboro, Yogyakarta. Rakernas ini merupakan tindak lanjut dari hasil Kongres P3GI sebelumnya yang digelar di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan menjadi tonggak penting dalam menetapkan arah organisasi ke depan.

Ketua Umum P3GI Pusat, Prof. Dr. Nursa’ban, S.Pd., M.Pd, dalam sambutannya menyatakan bahwa Rakernas ini menetapkan struktur kepengurusan pusat sekaligus mendesain program kerja strategis berdasarkan amanat kongres. Program kerja itu dikembangkan ke dalam empat bidang utama, yakni penguatan organisasi, keilmuan dan profesi, kewirausahaan dan kemitraan, serta advokasi dan kebijakan publik.

“Organisasi harus punya eksistensi dan nilai tawar terhadap pemegang kebijakan. Kita ingin P3GI menjadi mitra yang relevan, baik secara keilmuan, profesi, maupun dalam kemitraan dengan instansi dalam dan luar negeri,” ujar Prof. Nursa’ban.

Rakernas mengangkat tema “Pemberdayaan Internal Anggota”, yang salah satu tujuannya adalah memperkuat kompetensi pendidik geografi melalui sertifikasi profesi dan penguatan keilmuan secara internal. Selain itu, P3GI juga menjajaki peluang kerjasama pendanaan dan advokasi publik. Upaya advokasi ini mencakup penguatan kampanye Cinta Tanah Air melalui pembelajaran geografi, serta mendorong agar geografi menjadi mata pelajaran wajib di tingkat sekolah menengah.

Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Dr. Enok Maryani, M.Sc., yang hadir sebagai pembicara, menegaskan pentingnya peran geografi dalam mendukung kebijakan pemerintah. Ia menyoroti bahwa semangat “Kampus Berdampak” perlu dikaitkan dengan tagline geografi: Kenali Ruang, Cintai Negerimu.

“Geografi punya nilai strategis dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air. Tanpa pengenalan ruang dan potensi sumber daya, mustahil kebijakan bisa menetes ke bawah,” ujar Prof. Enok.

Prof. Enok juga menyebut bahwa salah satu pekerjaan rumah utama P3GI adalah menyosialisasikan hasil Rakernas kepada para pemangku kebijakan. Isu kurikulum yang sempat memanas di kongres juga masih menjadi perhatian serius organisasi, terutama terkait upaya menjadikan geografi sebagai mata pelajaran wajib nasional.

“Perjuangan ini tidak mudah, tapi sangat penting untuk masa depan pendidikan dan karakter kebangsaan,” tegas Prof. Enok. (pr/kt2)

Redaktur: Hamzah

58 / 100 Skor SEO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com