YOGYAKARTA – Sebanyak 254 pedagang di pasar Kranggan sudah direlokasikan ke pasar yang baru. Relokasi tersebut sebagai upaya pembuatan pasar tradisional yang bersih dan rapi. Akan tetapi, dalam kenyataannya pasar Kranggan yang baru justeru dinilai tidak nyaman oleh beberapa pedagang.
Sekretaris paguyuban pedagang dalam pasar Kranggan, Waljito mengatakan, relokasi pasar Kranggan yang sekarang ini tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para pedagang. Para pedagang merasa, pasar Kranggan yang baru lebih panas. Selain itu ukuran lapak jualan dirasa semakin menyempit.
“Atap yang terbuat dari seng yang membuat panas di dalam pasar, dan parahnya terjadi pemotongan lapak para pedagang pasar kira-kira 70-80cm,” ujarnya, Jumat (13/12/2013).
Dengan kondisi seperti itu, Waljito menambahkan, banyak para pedagang dalam di pasar Kranggan yang merasa keberatan dengan sistem pembangunan seperti itu.
Salah seorang pedagang dalam di pasar Kranggan, Sunarti (35) mengaku, di tempat relokasi baru tersebut malah justru semakin sumpek. Meskipun lebih rapi, Sunarti mengaku belum merasa nyaman.
Selain itu, Sunarti juga mengeluhkan terkait biaya retribusi yang cukup mahal. “Semoga pemerintah menurunkan harga retribusi pasar, karena sangat memberatkan para pedagang pasar Kranggan lain,” harapnya. (ynr)
Redaktur: Azwar Anas