YOGYAKARTA – Musim liburan akhir tahun yang masih berlangsung saat ini ternyata menjadi berkah tersendiri bagi para kusir andong. Setiap hari mereka tak pernah berhenti mendapat order dari para wisatawan luar daerah yang berkunjung ke Jogja, untuk berkeliling kota.
Banyak kusir bahkan terlihat harus menolak order dari para wisatawan dengan alasan mengistirahatkan kudanya.
“Wah baru makan kudanya mbak, yang lain saja. Tapi kalau cuma mau potret sambil naik andong silahkan,” ujar salah seorang kusir, Budi (35) warga Giwangan, Yogyakarta, di kawasan Malioboro, Minggu(5/1/2014).
Meski tarif andong yang dipatok para kusir naik selama liburan ini, namun hal itu tak menjadi halangan bagi para wisatawan untuk sekadar menikmati sensasi berkeliling kota Yogyakarta dengan alat transportasi tradisional khas Yogyakarta itu.
“Dari Malioboro ke Keraton Rp 60-80 rb. Kalau dari Keraton ke Malioboro Rp 90-100rb. Sedang dari Keraton ke Taman sari Rp70-80rb. Tapi kalau mau keliling Kota Yogyakarta bisa lebih dari itu, tergantung nawarnya aja,” ujarnya.
Budi menambahkan, dalam sehari ia bisa mengantar wisatawan 5-6 kali. Selama musim liburan seperti saat ini, ia mengaku bisa mendapat uang hingga Rp500rb dalam sehari.
“Narik 5 kali saja sudah bagus, apalagi bisa lebih dari itu. Tapi kalau dipaksakan kasihan kudanya. Sebab kalau hari biasa itu paling cuma 1 atau 2 kali narik,” ujarnya.
Untuk menjaga kesehatan kudanya, Budi mengaku sesampai di rumah ia selalu memandikan kudanya dengan air hangat. Hal itu bertujuan agar si kuda tidak mudah sakit. Makanan untuk kuda pun ia berikan secara khusus.
“Kalau makan saya beri campuran dedak dan jagung muda. Biar sehat,” katanya.
Sedangkan salah seorang wisatawan asal Bandung, Citra (44) mengaku rela mengeluarkan uang Rp80ribu untuk menaiki andong dari Kraton atau alun alun utara ke Taman sari. Ia bersama suami, mertua dan ke tiga anaknya tampak tak banyak menawar saat si kusir menyebut tarif untuk jasa andongnya.
“Ya memang agak mahal sih. Tapi gak papa lah. Jarang jarang bisa naik andong seperti ini. Mumpung pas di Jogja mas,” tuturnya sumringah.
Hal senada juga diungkapkan Rudi (37) wisatawan asal Sulawesi. Bersama istri dan seorang anaknya ia rela membayar jasa andong Rp120rb untuk berputar-putar di jalanan kota Jogja selama sekitar satu jam.
“Paling susah itu kalau jalanan macet. Para kusir biasanya enggan untuk narik. Ini bayar mahal ngga masalah, yang penting bisa keliling Yogyakarta,” pungkasnya. (ynr)
Redaktur: Rudi F