SLEMAN – Gunung Merapi yang dikenal sebagai gunung teraktif di dunia ternyata tidak membuat orang menjadi takut. Dengan predikat yang ‘mengerikan’, justeru membuat gunung yang juga dianggap sebagai titik penting kosmik masyarakat budaya Jawa itu, menjadi buruan wisatawan. Tak hanya lokal, bahkan internasional.
Gunung yang dipercaya sebagian masyarakat memiliki siklus letusan setiap empat tahun tersebut, ternyata semakin berpoles untuk memikat hati wisatawan. Pasca letusan dahsyat pada 26 oktober 2010 silam yang menelan puluhan korban jiwa, termasuk juru kunci Mbah Maridjan, justeru Merapi sebagai destinasi wisata alam semakin digandrungi. Terlebih untuk mengunjungi Merapi yang menyajikan sejuta pesonanya, kini semakin mudah.
Pasca Erupsi 2010, Komunitas jeep yang memiliki kepedulian mengembangkan wisata lereng Merapi menyediakan jasa lava tour. Wisatawan akan diantar dengan Kendaraan Jeep Classic terbuka, jenis Willys tahun 1945 hingga 1972.
Menurut pengelola jasa guide jeep “Tlogo Putri”, Heri Giarto (40), sekarang komunitasnya menyediakan sebanyak 53 Armada Jeep untuk mengantar wisatawan berkeliling lereng Merapi.
“Satu armada memuat 4 hingga 5 orang dewasa. Kami melayani Tour Perseorangan, Keluarga, Rombongan dan Bookingan,” ungkapnya.
Menurutnya, wisatawan tidak perlu khawatir dengan keselamatan wisatawan. Sebab, driver jeep sudah profesional mengendarai mobil yang khusus didesain untuk medan berat tersebut. Selain itu, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, wisatawan juga dilindungi dengan jasa asuransi yang bekerjasama dengan komunitas Tlogo Putri”.
“Meski sebagian jeep masih menggunakan stir kiri, driver kami sudah provesional, keselamatan juga kami utamakan, karena kami ingin memberikan yang terbaik untuk wisatawan,” katanya.
Selain profesional dalam mengemudikan, driver sekaligus memiliki kapasitas sebagai pemandu wisata local yang bisa menjelaskan tentang semua obyek yang dikunjungi. Bagi pengunjung mancanegara, kata dia, disediakan pemandu local khusus yang fasih berbahasa Inggris, dengan tambahan biaya.
Untuk rute, dibagi dalam empat rute. Yaitu, short route berangkat dari Basecamp di pintu dua-Kali Opak-Dusun Petung-Batu Alien-Kali Gendol-Dusun Kaliadem-Hamparan Material erupsi Merapi Kaliadem-Gumuk Petung-Makam Massal Korban Merapi. Dengan Tarif Rp. 250.000,- .Waktu Tempuh 1 sampai 1,5 Jam Perjalanan.
Medium Route, berangkat dari Basecamp-Kali Opak-Dusun Petung-Gardu Pandang Kopeng-Hamparan Material Merapi Kali Gendol-Pasir Panas Cangkringan- Makam Massal Korban Merapi desa Ngrangkah. Tarif : Rp. 350.000,-. Waktu Tempuh Perjalanan 2 s.d 2,5 jam Perjalanan.
Long Route, berangkat dari Basecamp-Kali Opak-Dusun Petung-Gardu pandang Kopeng- Batu Gajah Kepuharjo-Makam Alm. Mbah Maridjan-Pasir Panas Cangkringan-Makam Massal Korban Merapi desa Ngrangkah. Tarif : Rp. 450.000,-. Waktu Tempuh 2,5 s.d 3 Jam Perjalanan.
Kemudian, Sunrise route, yang Start mulai Pukul 04.00 WIB, dengan Tarif Rp. 350.000,-
Sesudah tour dengan jeep pengunjung dapat meneruskan perjalanan ke tempat kediaman Alm. Mbah Maridjan dengan menyewa Motor Trail atau Ojek Wisata yang dikelola oleh masyarakat setempat.
Sementara menurut salah satu Driver jeep, Faisal (18) warga Kaliurang Timur, saat hari-hari biasa dia bisa mengantar pengunjung hingga dua sampai tiga trip (perjalanan). Sedangkan saat musim libur, bisa hingga lima kali trip.
“Paling ramai saat musim libur lebaran,” pungkasnya.
Komisaris PT. Karya Buana Nusantara (KBN) H. Fatchturi Agus yang belum lama berkunjung ke Merapi bersama Redaksi jogjakartanews.com, mengaku terkesan.
“Dengan mengendarai jeep classic, sensasi petualangan semakin terasa. Saya harap pengelolaan wisata ini semakin ditingkatkan,” tuturnya. (zam)