Harga LPG Naik, Laba Pengusaha Laundry Mengerut

GUNUNGKIDUL – Musim penghujan pada bulan ini membuat pengusaha laundry tidak dapat meraup keuntungan maksimal. Sebab, saat musim penghujan tiba harga gas LPG ukuran 12 kilo gram justru naik hingga Rp 50 ribu. Padahal, gas dibutuhkan untuk membantu pengeringan. Akibatnya laba yang didapat pengusaha laundry di Wonosari mengerut.

Salah seorang pengusaha laundry di Wonosari, Erika Fivin (27) mengatakan, biasanya pada musim penghujan dimanfaatkan pengusaha laundry untuk meraup laba semaksimal mungkin, tetapi tidak untuk musim penghujan saat ini. Karena harga LPG 12 kilo gram mengalami kenaikan harga Rp 50 ribu.

“Gas digunakan untuk pengering pakaian. Semula harga sebelumnya Rp 88 ribu. Sekarang jadi Rp 140 ribu,” kata pemilik Simple Laundry di Jl. Baron ini, Jum’at (3/1/2014).

Erika berharap pemkab Gunungkidul segera merespon kenaikan harga LPG 12 kilo gram ini. Karena jika tidak terkontrol dapat merugikan berbagai pengusaha kecil yang menggunkan gas sebagai bahan pokoknya.

“Bisa dikatakan laba untuk musim penghujan saat ini mengerut. Mungkin tidak hanya kami (pengusaha laundry) tetapi juga pengusaha kecil lain yang menggunakan gas sebagai bahan pokoknya,” tambah wanita berhijab ini. (dit)

Redaktur: Azwar Anas

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com