GUNUNGKIDUL – Supaya seni dan budaya asli Gunungkidul tetap lestari, warga diminta tanggap akan dana keistimewaan (danais). Karena danais salah satunya digunakan untuk melestarikan seni dan budaya.
KPH Wironegoro menjelaskan, jangan sampai desa di pinggiran Gunungkidul yang memiliki berbagai seni dan kebudayaan luntur akibat perkembangan zaman.
“Jadi tokoh masyarakat harus tanggap dan mendapatkan danais untuk mengembangkan seni dan budaya setempat,” kata Wironegoro dalam acara temu warga di Dusun Tompak, Giriterto, Purwosari, Sabtu (14/3/2014)
Supaya danais sampai di warga, kata Wironegoro, kelompok seni yang ada di Desa dilakukan pendataan. Kalau kelompok seni tidak mendapatkan danais gara-gara tidak terdata nantinya pelaku seni yang rugi.
“Jangan sampai kelompok seni di wilayah pinggiran tidak mendapatkan kucuran danais,” tambahnya.
Salah seorang warga Wanto mengaku mendapat pencerahan dari KPH Wironegoro terkait danais. Sehingga pihaknya dapat lebih menggiatkan pelaku seni di desanya.
“Di sini banyak mas ada seni jatilan, reog, ketoprak. Harapan kami dengan adanya danais seni di Gunungkidul dapat lebih maju lagi,” pungkasnya. (dit)
Redaktur: Azwar Anas