Ini Dia Binatang yang Banyak Berhubungan dengan Tempat Paling ‘Angker’ di Dunia

BANYAK binatang yang memiliki kelebihan tertentu yang tak dimiliki manusia, bahkan binatang yang kadang keberadaannya diremehkan, salah satunya Kura-Kura. Selain dikenal sebagai binatang purba yang masih bertahan hingga saat ini, Kura-Kura ternyata berhubungan dengan ilmu fisika maupun meta fisika yang banyak dipercaya di berbagai belahan dunia.

Hal itu diungkapkan Peneliti dari Universitas North Carolina bernama Ken Lohmann. Ia menemukan fakta bahwa kura-kura dalam pergerakannya selalu mengikuti areal yang di dalamnya terdapat medan magnet.

Kesimpulan itu ia dapat setelah melekukan penelitian di di Mexico utara, tepatnya di kawasan Silent of Zone yaitu suatu wilayah gurun yang paling kuat mengandung medan magnet. Di tempat itu memang terdapat populasi Kura-Kura Gurun yang cukup banyak.

Di kawasan Silent of Zone itu, berbagai perangkat yang menggunakan gelombang seperti alat komunikasi tidak dapat bekerja. Bahkan rudal Amerika gagal dan rusak melewati daerah misterius ini.

Penelitian oleh dunia modern mengatakan bahwa di wilayah tersebut ada anomali unik. Dari penelitian diketahui bahwa banyak zat-zat dari luar angkasa ditemui di kawasan ini. Hal itu memberi suatu pemikiran bahwa sesuatu dari luar bumi menemukan jalannya melalui medan magnet yang terkosentrasi.

Bahkan ada rumor yang berkembang, banyak petani di wilayah Silent of Zone melaporkan sering dan bahkan rutin dikunjungi oleh mahkluk asing atau humanoid berambut pirang dan hanya meminta air saja kalau mereka berkunjung.

Silent of Zone juga dikabarkan sebagai basis kunjungan UFO (mahluk luar angkasa dengan kendaraan piring terbang) ke bumi, meski hal ini belum ada satupun peneliti yang bisa membuktikannya.

Kemudian Teoritikus menemukan suatu kesamaan dengan Silent of Zone, mengatakan bahwa wilayah serupa itu dapat ditemukan di wilayah yang kerap dianggap paling ‘angker’ (misterius) di Dunia. Diantaranya Segitiga Bermuda, Piramida Mesir, dan kota-kota suci di Tibet.

Terkait Kura-kura yang banyak terdapat di kawasan bermedan magnet yang misterius itu selanjutnya berkembang sebagai dasar filosofi tertentu dan sebagai simbol yang penting dan bahkan berada di tempat-tempat sakral di berbagai belahan bumi.

Di Cina Kura-Kura dikatakan sebagai dasar awal mula dari penciptaan. Di Jepang dipercaya sebagai gunung kosmis dan merupakan lambang sumbu bumi. Di India dipercaya sebagai mahkluk hidup pertama yang mengalami bentuk evolusi yang memiliki roh dan dianggap sebagai sumbu bumi pula. Di Indian Amerika menempatkan kura-kura sebagai simbol tertua dalam proses kehidupan di bumi dan dikenal sebagai Ibu Bumi. Dalam mitos bangsa Yunani, kura-kura adalah simbol suci untuk Dewa Aphrodite dan Hermes dua dewa yang berhubungan dengan seksualitas atau penciptaan isi alam.

Di Afrika, ada metode peramalan yang disebut Ifa menggunakan cangkang kura-kura sebagai dasar peramalan pada kurun waktu tertentu. Di Nusantara dalam kepercayaan Hindu Bali, kura-kura suci disebut Bedawang Nala, berpadu dengan naga adalah menjadi dasar pura yang berkedudukan paling tinggi.

Terlepas apakah Kura-Kura yang dijadikan symbol tertentu dalam kehidupan manusia adalah sesuatu yang mistis, namun fakta bahwa metafisika maupun fisika tetap berjalan bersama-sama dan selalu menginspirasi setiap jaman serta peradaban, tak terbantahkan. Bahkan, diantara para peneliti ada yang mengungkapkan suatu pernyataan yang menyimpang dari logis yang ujung-ujungnya dikatakan sebagai anomali. Manusia masih mencari dan berkembang dalam evolusi dan menginginkan suatu alasan berdasar fakta ilmiah. (berbagai sumber)

Redaktur: Rudi F

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com