Puisi Bintang Rawah: Jika Beban Itu Makin Terasa

Bintang Rawah
Bintang Rawah

“JIKA BEBAN ITU MAKIN TERASA”

Sejarah adalah saksi.

Karena kita diberi independensi.

Namun kembali didominasi.

Sebagai planning sah imperialisasi.

 

Oligarki terus melaju.

Pesat meluncur laksana bola salju.

Lantas apa yang hendak dituju?.

Lalu kapan republik ini akan maju?.

 

Militan dibatasi dengan banyak cara,

Hampir tidak ada ruang bersuara,

Gerak-gerik dimata-matai alat negara,

Terlalu menentang bisa dipenjara.

 

Apa yang bisa rakyat lakukan?.

Ini negara demokrasi apa bukan?.

Sangat disayangkan!.

Sungguh terlalu memalukan!.

 

Wilayah bekas eksploitasi terlantar.

MOU dihiasi paraf indah orang pintar.

Investasi laksana halilintar

Kata kemakmuran adalah penghantar.

 

Untuk meraup uang haram,

Masa depan pribumi dibiarkan suram.

Impian inlander bagai kapal karam.

Tiada jalan datar kecuali curam.

 

Beban rakyat malah makin berat.

Tindihan itu makin sarat.

Indonesia belum lepas dari jerat.

Padahal 1945 sudah merdeka dari barat.

 

Jika beban itu makin terasa,

Bila situasi terus memaksa,

Mesti akan terjadi akumulasi massa.

Dan ini pasti akan sangat luar biasa.

Jogja, 13 April 2023.

*Ronald Aditia Rangkoratat (Bintang Rawah),  lahir dan besar di kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru. Ia menimba ilmu di Universitas Janabadra Yogyakarta dan aktif dalam komunitas penulis Kata Mata Pena Yogyakarta (jogjakartanews.com)

57 / 100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com