YOGYAKARTA – Aksi menolak kenaikan harga Bahan-Bakar Minyak (BBM) kembali digelar mahasiswa di Yogyakarta, Selasa (11/11/2014), siang. Kali ini, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Sekolah Bersama (Sekber) melakukan aksi di pertigaan Jalan Laksda Adi Sucipto atau pertigaan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga
Dalam aksinya mahasiswa mencoba memblokir jalan dengan membakar ban bekas, sehingga menyebabkan kemacetan. Selain itu mahasiswa juga sempat menyandera sebuah mobil boks yang melintas dan digunakan sebagai panggung untuk berorasi.
Mobil boks disandera sekitar setengah jam sebelum akhirnya dipersilakan untuk kembali berjalan oleh peserta aksi.
Dalam orasinya mahasiswa menilai rencana kenaikan harga BBM merupakan kebijakan yang tidak populis (tidak merakyat) dan hanya akan menyengsarakan rakyat. Alasan kenaikan harga BBM oleh pemerintah Jokowi-JK juga dinilai mahasiswa sebagai alasan yang sama dengan pemerintahan sebelumnya.
“Alasan APBN kurang untuk menjalankan program pemerintah adalah alasan yang tidak tepat. Itu menunjukkan jika pemerintahan Jokowi juga sama dengan pemerintahan SBY, tidak berpihak kepada rakyat,” kata peserta aksi Andi Okto dalam orasinya.
Menurut Andi kenaikan harga BBM menunjukkan upaya pemerintah untuk meliberalisasi sektor migas untuk kepentingan perusahaan asing. Menurutnya, jika BBM dinaikkan , maka hanya perusahaan asing atau kalangan berada yang bisa mengakses BBM, sementara rakyat akan kesulitan dan terhambat mobilitasnya untuk bekerja.
“Kenaikan harga BBM jelas hanya akan menguntungkan perusahaan asing, sementara rakyat akan terbebani dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok,” tandasnya.
Para demonstran juga berjanji akan terus melakukan aksi dengan masa yang lebih banyak dengan mengajak seluruh elemen masyarakat, jika pemerintah tetap akan menaikkan harga BBM.
“Kami akan terus melakukan aksi dan mengajak seluruh rakyat untuk turun ke jalan menolak rencana kenaikan harga BBM, hingga pemerintah membatalkan rencana menaikkan harga BBM,” pungkasnya. (ian/kontributor)
Redaktur: Rudi F