Gas Melon di Gowok Sudah Tembus Rp 27000

YOGYAKARTA – Saat menikmati santap malam di sebuah warung lesehan di Daerah Gendeng Gondokuman Yogyakarta, tiba-tiba salah seorang karyawan mengatakan kepada rekannya kalau gas melon yang dibelinya saat ini sudah mencapai Rp 27000 per kilogram. “Kemaren beli disitu juga mahal sih 24 ribu saat yang lain masih 20 ribu, tapi ya sudah dibeli aja daripada susah nyarinya dimana,” kata salah seorang karyawan.

Penasaran, Jogjakartanews.com langsung mengkonfirmasi kebenaran tersebut. “Iya mas, saya beli di Gowok harganya sudah segitu,” papar Karyawan tersebut yang memperkenalkan dirinya bernama Ilyas. Tetapi, faktor kebutuhan dan susahnya mencari gas melon di Yogyakarta dalam dua minggu terakhir membuatnya tak ada pilihan lain selain membeli dimanapun dan berapapun.

Sejatinya, gas melon memang bukan untuk kalangan usaha, melainkan kalangan rumah tangga. Tetapi, tak dapat dipungkiri banyak juga kalangan usaha seperti warung lesehan yang mengandalkan gas melon akibat harga gas besar (12 kg) terlampau mahal, dan jika dipaksakan, biaya produksi pasti lebih besar sementara tuntutan warung lesehan di Yogyakarta harganya harus murah dan terjangkau.

Lagipula, tingkat kesejahteraan, kalau mau diukur dengan UMR di Yogyakarta yang hanya 1,2 juta jelas keberadaan warung lesehan murah di Yogyakarta masih dibutuhkan. “Konsumen butuh murah, biaya produksi kita jelas juga harus lebih murah. Lagian, kalau gas melon katanya dikhususkan ke kalangan rumah tangga, makanya sekarang dikurangi, tapi rumah tangga yang kayak gimana dulu? yang kaya juga banyak yang pake. Sementara kita meski pengusaha tak lebih kaya dari kalangan rumah tangga yang kaya,” papar salah seorang pengusaha lesehan di Jl Nologaten Yogyakarta, Supardi (40).

Menurut Supardi, kondisi tersebut jelas tidak adil dan komitmen presiden Jokowi untuk memajukan pelaku-pelaku usaha kecil seperti dirinya dipertanyakan. “Mana yang katanya ingin memajukan ekonomi usaha-usaha kelas bawah, kasi gas melon aja pelit, perhitungan, yang dipikirkan hanya untuk tok,” pungkasnya kesal. (Ning)

Redaktur: Rudi F

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com