JAKARTA – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol. Drs. Budi Waseso (Buwas) mengatakan kelompok seni budaya merupakan salah satu sasaran dari bandar narkoba. Strategi mengikis seni budaya asli ini ditenggarai sebagai cara melemahkan bangsa Indonesia.
“Perhatian dan intensitas terhadap seni budaya asli yang memiliki nilai-nilai filosofi moral, merupakan bagian dari upaya pencegahan peredaran narkoba,” kata Budi Waseso saat menerima Komunitas Reog Ponorogo di Kantor BNN, Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Dikatakan Buwas, selanjutnya, wajib bagi seluruh elemen bangsa termasuk para seniman reog untuk peduli dan aktif dalam memerangi pemakaian dan peredaran narkoba, mengingat penyalahguna narkoba sekitar 5 juta.
“Indonesia menjadi pangsa terbesar peredaran narkoba. BNN sendiri telah menyelamatkan 3 ton narkoba, padahal diprediksi itu baru sekitar 20 persen dan diperuntukkan buat menghancurkan generasi Indonesia,” kata Buwas.
Sementara itu, Wakil Ketua Komunitas Reog Ponorogo (KRP) Suparno Nojeng menyatakan komitmen para tokoh, seniman dan pegiat reog Ponorogo untuk menjauhi narkoba dan bekerjasmana dengan BNN.
“Seni Reog yang indah dan atraktif tidak boleh dikotori oleh para seniman dan pegiat reog dengan memakai narkoba. Justru para seniman dan pegiat reog harus menjadi Duta Anti Narkotika,” kata Nojeng.
Pada kesempatan tersebut Buwas menyatakan kesediaannya menjadi Penasehat Komunitas Reog Ponorogo (KRP) dan dilibatkan dalam pelestarian reyog. (pr*/njoeng)
Redaktur: Rizal