YOGYAKARTA – Sebuah hasil karya Karang Taruna Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Bantul yang menceritakan awal mula berdirinya Kerajaan Mataram dipentaskan di Pagelaran Kraton Ngayugyokarto Hadiningrat, Minggu (22/10/2017) malam. Pementasan oleh sanggar Sekar Budaya Gilangharjo tersebut merupakan persembahan untuk mangayubagyo atas pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dwi Tunggal Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paduka KGPAA Paku Alam X.
Pimpinan sanggar Sekar Budaya Gilangharjo, Supriyanto,SE mengatakan, sendra tari berjudul, ‘Tumuruning Wahyu Mataram’ tersebut melibatkan 35 orang penari. Menurutnya, sendratari mengisahkan proses Pangeran Danang Suto Wijoyo mendirikan Kerajaan Mataram bergelar panembahan Senopati,
“Kisah bermula ketika Pangeran Danang Sutawijoyo melihat sebuah cahaya melintas di cakrawala. Kemudian ia mengejarnya hingga hutan Wanalipuro. Danag Sutawijaya melalukan babat alas, untuk mencari tempat bersemedi di tengah mBelik, di atas sebuah batu,” katanya.
Lebih lanjut dia mengisahkan, Danang Sutawijaya melakukan pertapan memohon sebuah petunjuk pada Tuhan Yang Esa. Pada proses pertapaan, Danang Sutawijaya banyak mendapatkan godaan dari para peri dan raksasa. Godaan dari berbagai sumber tersebut bertujuan untuk menggagalkan pertapaan. Namun, dengan kekhusyu’an dan keikhlasan Sang Pangeran mampu menyelesaikan pertapaan dan mendapatkan wahyu Lintang Johar yang memberikan pentunjuk bahwa dia akan menjadi Raja Kerajaan Mataram.
“Setelah mendapatkan wahyu Lintang Johar, Danang Sutawijaya bergelar Panembahan Senopati dan menjadi Raja Kerajaan Mataram. Wanalipuro yang berada di Gilangharjo menjadi saksi sejarah peradaban Kerajaan Mataram tersebut,” ujar Supriyanto.
Supriyanto menambahkan, sebelum dipentaskan di pagelaran Kraton, malam sebelumnya, Sabtu (21/10/2017) sendra tari Lintang Johar dipentaskan di Balai Desa Gilangharjo untuk memperingati hari jadi desa ke-71 tahun.
Pantauan di pagelaran Kraton, pementasan sendratari tumuruning wahyu Mataram di Pagelaran Kraton
yang dimulai pukul 19.30, mendapat sambutan meriah warga Yogyakarta yang menyaksikan. Tak hanya warga Yogyakarta, wisatawan manca negara juga nampak turut mengabadikan pementasan dengan kameranya. (kt1)
Redaktur: Ja’faruddin. AS