LVRI Diminta Sebagai Agen Penyejuk untuk Menetralisir Provokasi Negatif

YOGYAKARTA – Sosialisasi wawasan kebangsaan perlu diaktualisasikan bagi bangsa Indonesia yang secara kultur sangat heterogen. Dengan wawasan kebangsaanlah kita mampu mempertahankan dan memelihara kesinambungan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai bentuk pencerminan  jati diri para pemimpin  pendahulu bangsa yang selalu kita pegang teguh.

Hal itu disampaikan Komandan Komando Resort Militer 072/Pamungkas (Danrem 072/Pmk), Brigjen. TNI. Fajar Setyawan, S.I.P, dalam amanatnya pada Hari Ulang Tahun (HUT) Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) ke 61, Selasa (02/01/2018), di aula Monjali  Yogyakarta.

Dikatakan Danrem, para  pemimpin  pendahulu yang secara ikhlas tanpa pamrih telah mendarma baktikan jiwa dan raganya demi perjuangan bangsa ini, harus dijadikan sebagai inspirasi untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan wawasan kebangsaan generasi bangsa Indonesia,

“Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada segenap anggota LVRI DIY yang selama ini terus menjalin komunikasi, koordinasi dan silaturahmi dengan Korem 072/Pmk sehingga hubungan emosional dan keteguhan pada  komitmen  bersama  demi  kepentingan bangsa dan negara, dapat tetap terjaga dengan baik,” tutur Danrem.

Danrem mengaku percaya bahwa pada masa kini dan ke depan, TNI bersama segenap keluarga besar TNI akan  terus  bahu   membahu dan bersatupadu dalam suatu kebersamaan yang kokoh dalam menyikapi setiap permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan bangsa dan negara Indonesia,

“Dengan semakin lunturnya rasa kebangsaan yang dimiliki oleh sebagian komponen bangsa saat ini, rasa persatuan dan  kesatuan  sebagai  bagian dari rasa kebangsaan ini terkikis dan  semakin  pudar  seiring  dengan  bergulirnya  proses reformasi yang cenderung direpresentasikan dengan kebebasan yang tidak bertanggungjawab,” tukasnya.

Dalam kesempatan tersebut Danrem mengajak kepada seluruh anggota LVRI untuk berpikir lebih jernih dalam menyikapi aspirasi dan pendapat berkaitan  dengan  masalah  yang  dihadapi bangsa, karena tantangan dan ancaman yang dihadapi ke depan akan semakin berat dan kompleks.

“Kita Sebagai bangsa yang besar, perlu selalu membina kebersamaan, agar kondisi persatuan  dan  kesatuan  senantiasa  dapat  dipelihara dan dipertahankan. Mantapnya kondisi persatuan dan kesatuan bangsa            yang bercirikan kemajemukan harus diupayakan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Pembinaan semangat persatuan dan kesatuan bangsa menjadi sesuatu hal yang sangat esensial dan mendasar untuk ditangani,” tegas Brigjen Fajar.

Kemajuan yang telah dicapai selama ini tidak terlepas dari terjalinnya kerjasama yang baik dan harmonis dari seorang pemimpin dengan yang dipimpin termasuk didalamnya masyarakat Yogyakarta, khususnya warga LVRI yang sudah banyak memberikan warna pada kehidupan kebangsaan  saat ini .

“Tantangan yang harus dihadapi oleh segenap anggota LVRI saat ini adalah bagaimana menjabarkan jiwa dan semangat perjuangan TNI yang berdasarkan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta wawasan kebangsaan dalam lingkup seluas-luasnya ditengah-tengah kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara,” tegasnya.

Menurut Danrem, TNI mempunyai keyakinan bahwa semakin tersebarnya keluarga besar TNI ke dalam berbagai element    komponen  bangsa,  semakin  besar  pula kesempatan    bagi    keluarga    besar  TNI  dalam mewarnai sikap dan pengaruh kepada warga bangsa dengan jiwa dan semangat perjuangan TNI berdasarkan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

Danrem yakin, bahwa segenap anggota LVRI DIY yang saat ini mungkin menjadi  bagian  dari  salah  satu  organisasi, seperti Ormas, Parpol, LSM, lembaga pemerintahan dan sebagainya, telah  berbuat  maksimal memberi warna kebangsaan dan semangat kepejuangan serta semangat persatuan dan kesatuan bangsa kepada segenap anggota dalam organisasi masing-masing.

Danrem berharap kepada segenap anggota LVRI DIY untuk turut membantu terciptanya iklim yang kondusif di DIY dengan menempatkan diri sebagai agen-agen penyejuk serta dapat menetralisir setiap upaya provokasi atau isu-isu yang memancing masyarakat luas untuk bertindak destruktif dengan mengatasnamakan demokrasi dan aspirasi politik.

“Laksanakan konsolidasi untuk mencegah jangan sampai  ada  diantara  kita  yang ikut terlibat dalam
setiap upaya politik yang kurang mencerminkan jati diri KBT dan TNI. Akhirnya saya mengharapkan bahwa kita mampu merapatkan barisan, me-nyamakan visi dan persepsi dalam menghadapi tantangan kebangsaan yang semakin berat dan kompleks. Dirgahayu  LVRI  Ke-61” Tutup Danrem 072/Pmk, Brigjen TNI Fajar Setyawan.

Sekadar informasi acara HUT Ke 61 LVRI dihadiri anggota veteran sekira 110 orang. Hadir dalam acara tersebut  Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X yang menyampaikan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Hadir juga  Kapolda DIY, pejabat yang mewakili Danlanud, dan pejabat yang mewakili Danlanal. (kt1)

Redaktur: Rudi F

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com