KULONPROGO – Ratusan warga lintas generasi dan beragam agama serta kepercayaan, mengikuti acara sarasehan dan games kebangsaan di Tanah Perdikan Ecoedupark, Puyang, Purwoharjo, Samigaluh, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (18/12/2018).
Acara dengan Tema Berani Lelah untuk NKRI Tercinta dan Games Kebangsaan untuk Anak PAUD, TK dan SD tersebut diselenggarakan bersama Orang Muda Katolik dan Forum Lintas Agama yang tergabung dalam Forum Tanah Perdikan. Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan pada 4 Desember yang lalu.
Penyelenggara kegiatan Aloysius Edy Priharsono mengatakan, acara diikuti sedikitnya 100 orang dewasa dan 80 anak usia dini (PAUD), TK dan SD. Untuk peserta dewasa, mengikuti kegiatan sarasehan Membangun Semangat Bela NKRI dengan pembicara Rohmad Ahmadi, S.Ip (Kepala Desa Kebonharjo, Samigaluh). Sedangkan anak-anak mengikuti kegiatan bermain dan belajar kebangsaan seperti mewarnai dan memasang puzzle pulau-pulau di peta NKRI,
“Inti dari kegiatan ini adalah kita nanti semuanya menandatangani petisi atau deklarasi dan pernyataan Forum Tanah Perdikan atau Forum Kerukunan Beragama, untuk berperan aktif siap menjaga Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Keutuhan NKRI, anti hoax, fitnah dan ujaran kebencian dan siap bekerjasama menjaga kedamaian dan keamanan negara,” katanya di sela-sela acara.
Sementara terkait dilibatkannya anak-anak dalam kegiatan menurutnya sebagai upaya menanamkan rasa cinta tanah air dengan memberikan contoh langsung dari orang tua,
“Kita memberi contoh teladan bagi anak-anak sebagai Bangsa Indonesia yang besar dan kuat dalam persatuan. Harapan kita kepada anak-anak semoga tetap menjaga Bangsa Indonesia dan semakin jaya selamanya, tetep negara NKRI yang utuh,” imbuh Aloysius
Inisiator Forum Tanah Perdikan, Romo FX Alip Suwito Pr menambahkan, bela bangsa dan bela NKRI menjadi salah satu hal yang harus diupayakan saat ini, memasuki tahun politik dimana ada perbedaan pilihan politik yang berpotensi menimbulkan perpecahan bangsa karena diwarnai hoax dan ujaran kebencian,
“Melalui kegiatan ini bersama anak-anak nanti kita akan bisa menanamkan kembali nilai-nilai NKRI, Pancasila, Undang-undang dasar 45 dan kebhinnekaan. Yang kedua, bagi yang dewasa juga semakin terbuka pemahamannya berkaitan dengan pentingnya NKRI, kami dari bermacam-macam agama dengan deklarasi bersama-sama membela NKRI,” ungkap Alip yang berkarya di Gereja Boro Purwoharjo.
Dalam pemaparannya Rokhmad Ahmadi mengimbau kepada masyarakat untuk terus memupuk dan menjaga kerukunan di tahun politik, mewaspadai berkembangnya paham serta ideologi yang bertentangan dengan Pancasila serta tidak terpengaruh hoax atau berita bohong serta ujaran kebencian,
“Jangan sampai kita terbiasa menerima informasi atau berita dengan mentah-mentah tanpa melihat itu benar atau tidak. Ujaran kebencian dan fitnah itu berasal dari hoax atau berita berita bohong, apalagi di tahun politik jelang Pilpres ini hal itu marak. Jadi kita harus berani lelah untuk NKRI tercinta dengan menentang segala bentuk hoax dan ujaran kebencian demi tetap terjaganya persatuan Indonesia,” ungkapnya.
Di sisi lain, Sumarni (47), Pendidik PAUD Mitra Balong Banjarsari mengatakan, ia mengapresiasi adanya kegiatan, karena sangat bermanfaat untuk mengenalkan kebhinnekaan dan kebesaran Bangsa Indonesia sejak usia Dini.
“Harapannya dengan ikut kegiatan ini, anak-anak mengenal dan mencintai Bangsa Indonesia yang besar. Kemudian belajar kebhinnekaan, mau berteman, dan bergaul dengan siapa saja, apapun latar belakang agama, suku, dan sebagainya. Siapapun mereka adalah teman,” ujarnya.
Pada akhir acara para hadirin menandatangai pernyataan sikap kebangsaan di back drop. Selain itu, dari Polsek Samigaluh sekilas menyampaikan Sosialisasi tentang pemberantasan Pungli di Wilayah Hukum Polres Kulonprogo melalui spanduk saat foto bersama panitia dan peserta.
Acara yang dimeriahkan Group Angklung Newtirasa Nada, Gereja Kristen Kerasulan Kebonharjo tersebut dihadiri pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompinca) Samigaluh, Kapolsek, Danramil, Pejabat Pemerintah Desa Purwoharjo dan para tokoh masyarakat setempat. (rd)
Redaktur: Ja’faruddin. AS