MALANG – Usaha dan upaya besar tidak akan mengecewakan dalam meraih tujuan dan prestasi. Demikian ungkapan yang patut ditanamkan dalam diri seorang atlit panjat dinding untuk menjadi juara. Hal itu terwujud oleh Ayi Muthi Nahdiyanti Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga peraih medali emas pertama pada kejuaraan tingkat nasional hari pertama Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) IX UIN Malang, Selasa (16/7) kemarin.
Pada cabang olahraga (cabor) panjat dinding kategori speed klasik putri ini diikuti oleh 21 peserta dari Perguruan Tinggi Negeri Islam (PTKIN) se-Indonesia. Dari seleksi yang dilakukan mulai penyisihan terjaring 16 besar dan masuk ke babak kualifikasi ada 8 peserta sampai ke final mengerucut menjadi 4 besar. Ayi Muthi Nahdiyanti yang mewakili kontingen UIN Sunan Kalijaga berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 23 detik.
Muthi mengucapkan syukur alhamdulillah bisa mencapai titik ini. Meskipun ada lecet pada tangan. Namun semua yang main di sini rata-rata tangannya kayak gini, diplester. Ada juga yang kakinya berdarah, tapi kita tetap strong.”Prestasi hari ini merupakan penutup yang manis untuk masa studi saya yang akan segera berakhir.”kata mahasiswa semester 11 Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi.
Sementara itu Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Drs. Boy Fendria Djatnika, M.Si. mengatakan dengan perolehan medali emas merupakan kebanggaan bagi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ini adalah medali emas pertama kontingen UIN Sunan Kalijaga, semoga prestasi ini bisa menjadi awal untuk meraih emas di bidang cabang lomba lain untuk mengikutinya. “Mari kita dukung dan beri semangat mahasiswa UIN Sunan Kalijaga bisa jadi juara.”kata Boy.
Kami berharap prestasi ini bisa berlanjut ke tingkat lebih tinggi lagi pada kejuaraan yang lebih bergengsi, seperti Pekan Olah Raga Nasional (PON) atau SEAGAMES. Karena mahasiswa ini akan lulus mestinya ada regenerasi bagi calon atlit penjat tebing putri. Kita berusaha melalui bidang Pengembangan Bakat Dan Minat mahasiswa terus mencari bibit yang potensi untuk menjadi atlit dari proses penerimaan mahasiswa baru, seperti lewat PBAK.
“ Bagi mahasiswa yang mendapat juara, universitas memberi penghargaan dengan mengalokasikan anggaran khusus bagi mereka yang mendapat prestasi tidak hanya bidang olahraga, akan tetapi seni dan riset.” Tutur Boy (pr)
Sumber: Humas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta