Dosen UIN Sunan Kalijaga Ciptakan Swab Chamber Portable

YOGYAKARTA – Faktor keselamatan tenaga medis dalam pelayanan kesehatan di masa pandemi Covid-19 sangat penting. Ketika tenaga kesehatan dituntut untuk melakukan pemeriksaan swab dengan metode PCR  (Polymerase Chain Reaction) kepada masyarakat atau pasien yang terjangkit Covid-19 secara aman sesuai protokol kesehatan. Salah satunya dengan menggunakan swab chamber untuk melindungi tenaga medis mengambil sampel agar tidak terpapar oleh Covid-19.

Oleh karena itu, Dr.Munawar Ahmad dosen Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga bersama dengan rekannya, Ir. Aldi Mawardi berinisiatif membuat swab chamber portable, moveable, ringan dan biaya terjangkau bagi rumah sakit di pelosok. Mereka berdua mereka merakit swab chamber berbahan kayu dan mika.

Munawar mengatakan kami sudah menyerahan swab chamber sekaligus pemberian donasi 40 set hazmet dari donatur Shopia Medika, Jakarta selaku distributor alat kesehatan kepada pihak Gugus Tugas Penangan Covid 19 berlokasi di Puskesmas khusus Covid-19, kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Kamis (02/07/2020).

Sebelum merakit swab chamber Munawar dan rekannya melakukan riset pada berbagai bentuk swab chamber yang pernah dibuat beberapa negara, seperti di Cina, Korea, Jepang dan di Indonesia sendiri. Hal tersebut dilakukan untuk menemukan bentuk dasar swab chamber yang standard, sekaligus mencari bentuk ergonomis, moveble dapat dibuat di pelosok terpencil sekalipun. 

“Kami selama 1 minggu melakukan riset pada berbagai media, kemudian mulai membeli bahan-bahan yang diperlukan seperti reng kayu, plastik mika tebal, disposal glove dan triplek.” kata Munawar dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.

Munawar menjelaskan proses disain dan perakitan dilakukan selama 5 hari, mulai disain, pembuatan frame chamber, pemasangan mika, dan pemasangan dispossal glove pada lubang pemeriksaan. Akhirnya swab chamber dengan ukuran panjang 1,2 m, lebar 1 m dan tinggi 1,8 m dengan berat 25 kilogram, dapat dibuat dan diuji coba secara baik. Dengan ruang periksa 1,2 m2, menjadikan ruang di dalam terasa lega dan tidak panas, meskipun berbalut mika yang rapat.

Lebih lanjut Ia menambahkan ruang periksa dengan belalai tangan yang lebar dan didisain dengan metode lepas-pasang, sehingga memudahkan penggantian sarung tangan jika diperlukan untuk diganti atau dicuci. Selanjutnya, di depan chambar dipasang meja periksa tempat menyimpan berbagai peralatan periksa menjadikan swab chamber ini lebih compact,. ringan dan mengikuti syarat pokok sebuah swab chamber. “Semoga keberadaan swab chamber ini akan sangat membantu dalam penanganan pasien Corona di Bantul.”tutup Munawar. (pr/kt1)

Redaktur: Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com