Qurban, Menabur Optimisme di Tengah Pandemi

Oleh: Ajisaka Pangestu* 

Berbeda dengan tahun- tahun yang lalu, hari raya Idul Adha 1441 H tahun ini dilaksanakan umat Islam di tengah pandemi Corona (Covid-19). Pemerintah Indonesia sendiri memutuskan untuk tidak memberangkatkan jamaah Calon Haji ke Saudi Arabia. Namun demikian, umat Islam di Indonesia masih melaksanakan ibadah shalat eid dan melaksanakan penyembelihan hewan Qurban seperti biasanya. Tentu saja dengan protokol kesehatan yang ketat dalam pelaksanaannnya.

Pandemi Corona memang bukan fenomena biasa, sehingga dalam menghadapinya semua manusia di muka bumi ini tak punya pilihan lain, selain mematuhi anjuran pemerintahnya masing-masing. Seluruh sendi kehidupan terdampak akibat virus yang penyebarannya telah mendunia ini. Korban keganasan Corona juga terbilang cukup tinggi.

Artinya, Corona masih menjadi momok bagi Bangsa Indonesia. Segala daya dan upaya telah dilakukan bersama, saat ini tinggal bagaimana semua elemen bangsa berkomitmen bersama untuk tetap berusaha bangkit agar tidak terpuruk. Peringatan Hari raya Qurban (Idul Adha) tahun ini bisa menjadi sebuah renungan bersama, bahwa dalam kondisi yang sulitpun, umat muslim yang mampu masih rela berqurban meski dengan menerapkan protokol kesehatan yang tentu saja membatasi aktivitas dan interaksi antara sohibul qurban, panitia penyembelihan hewan qurban, dan masyarakat penerima daging Qurban.

Namun yang terpenting adalah bahwa pelaksanaan hari raya Idul Adha Kemarin tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19, setidaknya belum ada Lembaga resmi yang mengumumkannya sebagai klister baru.

Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia secara kumulatif per Sabtu, 1 Agustus 2020 mencapai 109.936 orang. Data tersebut diakses melalui situs covid19.go.id pukul 15.25 WIB. Dari jumlah kasus positif tersebut, sebanyak 67.919 orang dinyatakan sembuh dan 5.193 orang lainnya meninggal dunia. Terjadi pertambahan 1.560 orang positif virus corona dari data Kamis, 31 Juli 2020 kemarin, saat perayaan Hari Raya Idul Adha.

Jika dibandingkan dengan hari hari sebelumnya, peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan. Artinya, perayaan Idul Adha menunjukkan bahwa ummat Islam di Indonesia menunjukkan bentuk komitmennya dalam mendukung pelaksaan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 oleh pemerintah. Kita tahu, berdasarkan fakta, ummat islam merupakan komunitas terbesar bangsa Indonesia. Barangkali juga tidak buru-buru dan bukan sesuatu yang di luar logika, jika mengatakan bahwa Bangsa Indonesia sebenarnya sudah mampu menghadapi Covid-19.

Hari Raya Idul Adha 1441 H telah Menabur Optimisme di Tengah Pandemi, bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat, masih rela berqurban di tengah kesulitan ekonomi, dan bisa menjaga diri dan orang lain di tengah masyarakat agar tidak terpapar Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan. Wallahua’lam bi shawab. (*)

*Penulis adalah Penggiat Forum Muda Lintas Iman Yogyakarta (Formuliyo)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com